Berita Semarang
Klaim Tren Kasus Covid-19 Menurun, Pemkot Semarang akan Tutup Ruang Isolasi Terpusat di Asrama Haji
Klaim Tren Kasus Covid-19 Menurun, Pemkot Semarang akan Tutup Ruang Isolasi Terpusat di Asrama Haji di Manyaran
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Tren kasus ppositif Covid-19 di Kota Semarang diklaim terus menurun.
Karena itu, Pemerintah Kota Semarang akan segera menutup isolasi terpusat di Transit Asrama Haji Manyaran akhir Maret ini.
Pemkot sebelumnya teken MoU dengan Kementrian Agama untuk mengfungsikan transit asrama haji tersebut sebagai ruang isolasi selama tiga bulan mulai Januari - Maret.
Baca juga: Calon Jamaah Haji Blora Mulai Disuntik Vaksin Covid-19, Dwiyatno: Itu Syarat Keberangkatan
Baca juga: Rizieq Shibab Sebut Rekaman Sidangnya Dagelan, Neno Warisman Datang ke Lokasi Ngaku Mau Liputan
Baca juga: Sah, Anggota TNI Mantan Atlet Voli Putri Aprilia Manganang Ubah Nama Jadi Aprilio Perkasa Manganang
Baca juga: Cara Mendaftar dan Persyaratan Rekrutmen Polri - Taruna Akpol, Login: penerimaan.polri.go.id
Melihat kasus Covid-19 yang kian menurun, Pemkot tidak akan memperpanjang kerja sama tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, pasien yang saat ini di rawat disana hanya delapan orang.
Rencananya, pihaknya akan menutup ruang isolasi itu akhir Maret ini.
Namun, jika sebelum akhir Maret sudah tidak ada pasien yang dirawat maka langsung akan ditutup.
"Kerja sama tidak kami perpanjang, kemarin hanya tiga bulan saja.
Seandainya pekan ini sudah tidak ada pasien, kami closr tidak harus menunggu hingga akhir Maret," papar Hakam.
Senada, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan demikian.
Kerja sama sudah tidak dilanjutkan.
Saat ini, Pemkot lebih fokus untuk penanganan pasien di rumah dinas Wali Kota Semarang.
Hendi, sapaannya, menyampaikan, kasus di Kota Semarang sudah menurun.
Angka kematian disebabkan oleh Covid-19 juga menurun.
Meski demikian, dia perlu dukungan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.
Dia mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Divaksin belum tentu bebas Covid-19.
Kalau menerapkan prokes Insyaallah sehat," ucapnya.
Berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang dalam laman siagacorona.semarangkota.go.id, kasus aktif per Jumat pukul 15.00 sebanyak 317 pasien.
Rinciannya, 235 merupakan warga Semarang dan 82 orang warga luar kota.
Tren penurunan Covid-19 ini menjadi lampu hijau bagi aktivitas ramadhan nanti.
Menurut Hendi, tidak menutup kemungkinan aktivitas ramadhan di Kota Semarang bisa berjalan, seperti di tiga masjid besar yang ada, yaitu Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Kauman dan Masjid Baiturrahman.
"Insya Allah jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Insya allah ada aktivitas ibadah saat ramadan," ucap Hendi.
Dia menegaskan, akan terus melakukan upaya penanganan Covid-19 di Kota Semarang.
Dia optimis kasus akan menurun jika semua upaya berjalan baik antara lain vaksinasi berjalan dan masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan. (eyf)
Baca juga: Bocah 7 Tahun Tewas Disengat Tawon saat Cari Buah di Hutan Bersama Dua Temannya
Baca juga: Driver Ojol dan Perempuan Pengangguran Bikin Puluhan Video Porno, Untung Puluhan Juta Rupiah
Baca juga: Polisi di Tegal Dilarang Keluyuran di Tempat Hiburan Malam, Personel Bandel Silakan Dilaporkan
Baca juga: Proyek Pembangunan Islamic Center Batang Kapan Dimulai? Nurseto: Insya Allah Juli 2021