Berita Slawi

Tetap Semangat di Tengah Pandemi, Kuswanto: Saya Ingin Punya Galeri Sendiri

Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia banyak yang sudah terdampak satu di antaranya Kuswanto, warga Desa Tangkilan, Legok, RT 01/RW 04

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUN PANTURA/DESTA LEILA KARTIKA
Kuswanto (44), warga Desa Tangkilan, Legok, RT 01/RW 04, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, saat menunjukan salah satu hasil karyanya berupa pot bunga yang dibuat dengan memanfaatkan limbah handuk dan kain bekas sebagai bahan dasar. Kuswanto pun menunjukan bagaimana proses pembuatannya, Kamis (18/3/2021) kemarin. 

Penulis: Desta Leila Kartika

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia banyak yang sudah terdampak satu di antaranya Kuswanto, warga Desa Tangkilan, Legok, RT 01/RW 04, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.

Meski terdampak karena sudah tidak memiliki pekerjaan tetap dan sempat membuka toko kelontong di rumah tapi karena kurangnya modal akhirnya berhenti, tidak membuat Kuswanto menyerah dengan keadaan begitu saja.

Dia tetap memutar otak dan mencari apa yang sedang tren atau banyak diminati masyarakat sekarang ini.

Memiliki hobi mengoleksi tanaman dan pot bunga yang kebetulan belakangan ini juga sedang menjadi tren, akhirnya Kuswanto memiliki ide untuk membuat pot tapi dari bahan dasar tidak biasa yaitu handuk dan kain bekas.

Hingga pada pertengahan 2020 meski di tengah masa pandemi Covid-19, ia memberanikan diri untuk membuat pot bunga dari handuk dan kain bekas yang dicampur dengan semen kemudian dijual ke pasaran.

"Saya ingin mendongkrak pola pikir masyarakat terutama yang terdampak, meski sedang pandemi Covid-19 jangan terpuruk dan memyerah begitu saja dengan keadaan. Meski sulit saya sudah berikhtiar, karena saya percaya selagi ada kemauan dan usaha pasti ada jalan keluar," ungkap Kuswanto, pada Tribunjateng.com, Kamis (18/3/2021) kemarin. 

Mengalami kendala di pemasaran produk, Kuswanto berharap ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Tegal untuk memasarkan produknya.

Lebih mengenalkan produk asli buatannya ke khalayak umum tidak hanya Kabupaten Tegal saja, tapi luar daerah sehingga pot bunga dari handuk dan kain bekas buatannya bisa go publik.

Karena selama ini banyak konsumen yang membatalkan pesanannya setelah mengetahui lokasi yang sulit dijangkau dan jarak yang jauh.

Pemasaran sendiri baru di area Kabupaten Tegal saja, pernah ada pesanan dari Bali namun karena terkendala jarak dan jumlah pesanan pada akhirnya tidak jadi dikirim.

"Kalau saya sebagai warga Kabupaten Tegal ya ingin semua hasil karya saya apapun itu bisa dipasarkan atau diperkenalkan ke daerah lain oleh pemerintah. Jadi tidak hanya di lokasi sini saja, saya ingin mengenakan ini loh di Margasari ada yang bisa memproduksi pot bunga dari limbah handuk. Intinya saya ingin Pemkab membantu pemasaran produk saya ini, syukur-syukur sampai ke luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri," harapnya.

Karena belum memiliki galeri sendiri, pemasaran melalui sosial media Facebook di akun bernama Kuskus dollar. Selain itu juga memanfaatkan link dari teman atau pun tetangga sekitar rumahnya.

Sehingga kedepan, Kuswanto berkeinginan memiliki galeri sendiri. Tujuannya supaya pembeli lebih mudah menemukan produk nya dan pemasaran lebih luas.

Karena selama ini yang menjadi kendala dalam penjualannya yaitu jarak yang terlalu jauh dan sulit dijangkau.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved