Beirta Global

Ketika Pasukan Militer Kocar-kacir Diserang Koloni Tikus Raksasa yang Brutal, Bagaimana Kisahnya?

Ketika Pasukan Militer Kocar-kacir Diserang Koloni Tikus Raksasa yang Brutal, Bagaimana Kisahnya?

Planet Figure
Tikus-tikus berukuran 'raksasa' yang terobsesi menyerang pasukan militer pada Perang Dunia I, dimusnahkan oleh para tentara. 

TRIBUNPANTURA.COM - Ketika pasukan militer yang terlatih untuk berperang tak berkutik diserang koloni tikus raksasa, kucing dan anjing tampil sebagai 'dewa penyelamat'.

Kisah ini nyata terjadi saat Perang Dunia (PD) I, pada perang parit antara tahun 1914-1918, di Front Barat wilayah Prancis-Belgia.

Tak dipungkiri, peperangan memang menyimpan banyak kisah menarik untuk diulas.

Baca juga: Mengapa Tiga Aplikasi: WhatsApp, Facebook dan Instagram Down pada saat Bersamaan?

Baca juga: Mengulik Kepercayaan Warga Desa Bulakan, Dilarang Berpakaian Warna Hijau Muda di Candi Batur

Baca juga: Kisah Mantan Nahkoda di Tegal, Berhenti Melaut karena Mata Kena Radiasi, Sukses Bisnis Olahan Ikan

Baca juga: Cara Mendaftar dan Persyaratan Rekruitmen TNI AD 2021 dari Tamtama, Bintara, dan Taruna

Salah satunya adalah serangan tikus 'raksasa' secara brutal membuat militer pada Perang Dunia I ini kalang kabut menghadapinya.

Tikus-tikus ini digambarkan memiliki ukuran sebesar kucing, mereka ganas dan menyerang manusia.

Kisahnya berawal dari perang parit pada tahun 1914-1918, di mana Front Barat wilayah Prancis-Belgia menggali terowongan yang sempit.

Terowongan atau parit itu mulanya digunakan untuk melindungi tentara dari serangan musuh.

Parit panjang dan sempit digali melalui tanah dan dikendalikan oleh infanteri.

Mereka dirancang untuk melindungi tentara dari tembakan musuh, seperti senapan mesin, dan artileri.

Namun, siapa sangka di dalam parit itu ada ancaman yang lebih mengerikan yaitu dari para tikus-tikus.

Selain itu, hidup di dalam terowongan membuat para tentara harus hidup dalam kondisi basah, bau busuk, banjir sampah, dan penyakit, menurut HZ History.

"Hidup dalam parit adalah 'neraka di bumi'. Kutu, mayat, dan terutama tikus ada di mana-mana," kata James Lovegrave, seorang veteran Inggris, dalam sebuah wawancara pada 1993.

Tikus-tikus periode ini benar-benar "terobsesi" dengan para tentara.

Menurut Foto Sejarah Langka, tikus hadir di parit Perang Dunia I. Mereka tertarik pada kotoran manusia dan mayat tentara, dikuburkan di parit.

Mayat hanya akan terlihat setelah hujan lebat atau pemboman.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved