Berita Slawi
Koperasi Makin Jauh dari 'Soko Guru Ekonomi Nasional', Disdagkop UMK Kabupaten Tegal Lakukan Ini
Koperasi Makin Jauh dari 'Soko Guru Ekonomi Nasional', Disdagkop UMK Kabupaten Tegal Lakukan Ini
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
Penulis: Desta Leila Kartika
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI – Koperasi di klaim sebagai soko guru perekonomian nasional. Namun faktanya, koperasi semakin tidak populer di kalangan milenial.
Karena itu, pemerintah berupaya melakukan berbagai terobosan, untuk mencegah stagnasi perkoperasian di Indonesia.
Sebab, kini koperasi dinilai semakin jauh dari slogannya 'soko guru' perekonomian nasional, karena kontribusinya pada pendapatan domestik bruto (PDB) relatif kecil hanya 5,54 persen.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Kabupaten Tegal, Terkonfirmasi Saat Ini 5.092 Kasus
Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Naik Rp 6.000 per Gram, Berikut Ini Daftar Lengkapnya
Baca juga: Aksi Pembacokan Jukir dan Pedagang di Serang Terekam CCTV, 1 Orang Tewas Identitas Pelaku Terungkap
Baca juga: Penembak Sopir Taksi Online di Lampung Anggota TNI Aktif, Ditangkap Jajaran Korem Garuda Hitam
Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DisdagkopUKM) Kabupaten Tegal menggelar pelatihan peningkatan dan pengembangan jaringan usaha retail koperasi, di Gedung Pertemuan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, Kamis (18/3/2021) lalu.
Pelatihan selama dua hari tersebut diikuti oleh sedikitnya 40 orang peserta dari perwakilan koperasi yang memiliki unit usaha penjualan barang retail.
Dari sini, diharapkan, koperasi mampu membangun jaringan bisnis dengan dunia usaha melalui pemanfaatan teknologi informasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala DisdagkopUKM Kabupaten Tegal Supriyanti, saat membuka acara pelatihan yang melibatkan tiga orang pemateri.
Yaitu Wakil Kepala Bulog Kanwil Karesidenan Pekalongan, Andrika F. Yunanto; CEO PT AHA Antoni yang merupakan anak Perusahaan SGT Group, dan tenaga ahli teknologi informasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tegal.
Suspriyanti berharap, koperasi retail di Kabupaten Tegal bisa menjadi mitra bisnis distributor barang kebutuhan pokok seperti Perum Bulog.
Dengan ini, mata rantai pasok barang bisa dipangkas sehingga koperasi bisa menjualnya kembali ke anggota maupun konsumen dengan harga murah.
Strategi pemasaran dan penjualannya pun bisa dilakukan secara daring, menyesuaikan perilaku belanja konsumen saat ini yang butuh cepat, mudah dalam transaksi pembayaran dan pengirimannya.
“Dengan bertemunya distributor, tenaga ahli pemasaran digital, dan peserta dari koperasi pada sesi pelatihan kali ini maka harapan terjadinya transformasi di sektor usaha retail koperasi semakin menguat."
"Muaranya adalah kesejahteraan anggota koperasi dari pembagian hasil usaha yang terus meningkat,” harap Suspriyanti, dalam rilis yang diterima Tribunpantura.com, Minggu (21/3/2021).
Menurut Suspriyanti, dengan terjun ke dunia ekonomi digital selain akan membuka lapangan kerja baru pada unit usaha retailnya, juga akan memotivasi pengurus koperasi dalam meningkatkan value usaha dan inovasi model bisnisnya.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Koperasi DisdagkopUKM Kabupaten Tegal Erlin Trisnawati mengungkapkan, jumlah koperasi yang terdaftar di Kabupaten Tegal sekitar 439 dan 33 persen di antaranya atau 147 koperasi memiliki usaha retail.