Berita Slawi
Keluarga Ingin ABK Kartoyo Segera Bisa Pulang ke Tegal, Daryuni: Saya Sering Nangis Kepikiran Dia
Keluarga Ingin ABK Kartoyo Segera Bisa Pulang ke Tegal, Daryuni: Saya Sering Nangis Kepikiran Dia
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: yayan isro roziki
Penulis: Desta Leila Kartika
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Raut kesedihan dan rasa khawatir masih terlihat jelas di wajah Daryuni (55), ibu dari Muhammad Kartoyo (18) Anak Buah Kapal (ABK) asal Kabupaten Tegal yang ditemukan selamat setelah 15 hari terombang-ambing di perairan Provinsi Sulawesi Selatan.
Saat ditemui di kediamannya yang beralamat di Dukuh Buyut, RT 01/RW 04, Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Daryuni terlihat sedang melakukan panggilan video (video call) dengan sang anak, Kartoyo.
Sambil terisak Daryuni terus menanyakan kondisi sang anak dan berdoa semoga ia bisa segera pulang ke rumah berkumpul bersama keluarganya.
Baca juga: 15 Hari Hanyut di Lautan, ABK Kabupaten Tegal Ditemukan Selamat di Perairan Sulawesi Selatan
Baca juga: Kanwil Bea Cukai Jateng-DIY Musnahkan 25,6 Juta Batang Rokok Ilegal Senilai Rp21,85 Miliar
Baca juga: Karena Alasan Ini, Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SD di Kabupaten Pekalongan Ditunda
Baca juga: Ini 5 Poin Penting Pernyataan Sikap Serikat Nelayan NU Ihwal Impor Garam: Berantas Mafia Rente
"Kami benar-benar kaget pas dapat informasi di facebook karena terakhir Kartoyo kasih kabar dia bilang sudah lagi jalan mau pulang ke Cilacap habis itu lanjut ke Tegal."
"Jadi 15 hari tidak ada kabar ya kami pikir karena masih perjalanan."
"Anak saya di kapal bagian yang menangani mesin. Jujur saya masih suka nangis karena kepikiran anak disana bagaimana tidak ada keluarga, tapi juga bersyukur karena masih diberi keselamatan," cerita Daryuni, pada Tribunjateng.com, Kamis (25/3/2021).
Saat melakukan video call, di bagian wajah Kartoyo tepatnya di pipi sebelah hidung kanan dan kirinya mengelupas sehingga terlihat putih pucat.
Kondisinya ini membuat sang ibu tak bisa membendung rasa sedihnya hingga terisak.
Namun di tengah kondisinya, Kartoyo tetap berusaha menguatkan sang ibu untuk tidak menangis dan mengatakan ia di sana sudah baik-baik saja dan banyak yang menolong.
Namun satu hal yang disampaikan Kartoyo ingin segera pulang ke rumah. Namun ia juga bingung bagaimana cara pulang karena uang juga tidak ada.
"Sebagai orangtua saya ingin anak bisa cepat sehat dan bisa pulang ke rumah."
"Tapi ya bingung gimana caranya supaya bisa pulang, karena mau jemput uang juga tidak ada, sehingga saya mohon bantuannya entah dari pihak kapal atau siapa supaya anak saya bisa dipulangkan ke rumah."
"Tapi kalau anak saya cerita disana banyak yang bantu, bahkan ada yang kasih uang juga karena posisi anak saya tidak bawa apa-apa. Komunikasi saja pakai handphone milik warga sana yang membantu," ungkapnya.
Ditanya rencana keluarga menjemput Kartoyo, sang ibu mengatakan belum tahu kapan pastinya, karena bingung tapi dari pihak Dusun ada yang membantu menanyakan ke pihak pemilik kapal.
Jika nanti sudah ada kepastian semisal pihak keluarga yang diminta menjemput, Daryuni akan meminta bantuan saudara atau pun pemerintah desa setempat.
Sejauh ini dari pihak warga yang menolong Kartoyo tidak ada yang meminta aneh-aneh atau apapun ke pihak keluarga. Malah disana banyak yang kasih baju, makanan, dan uang.
"Intinya kami fokus pemulihan anak dulu dan gimana caranya supaya bisa pulang."
"Sedangkan sampai sekarang belum tau mengenai biaya perawatan anak saya selama disana ditanggung siapa apakah kami atau sudah ada yang menanggung."
"Tapi kalau orang sana ya kasih kabar ke kami untuk tidak perlu khawatir dan kondisi Kartoyo baik-baik saja. Jadi mereka belum bahas sama sekali tentang biaya dan lain-lain," ujarnya.
Tante dari Kartoyo, Sukriyah (47) menuturkan, keluarga hanya berharap Kartoyo segera pulang supaya bisa tenang. Karena disana juga tidak ada siapa-siapa, mau menjemput pun dari pihak keluarga tidak memiliki biaya.