Bom Makassar

Menag Gus Tutut dan MUI Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Menag Gus Tutut dan MUI Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

tribunnews.com
Ketua Umum GP Ansor, sekaligus Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas (Gus Tutut), mengutuk keras aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. 

TRIBUNPANTURA.COM, MAKASSAR - Aksi bom bunuh diri di kompleks Gereja Katedral Makassar,  Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi, memantik reaksi keras sejumlah kalangan.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Tutu) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras aksi pengeboman tersebut.

Gus Tutut menilai, aksi ini sebagai tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama.

Baca juga: Detik-detik Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Pelaku Datang Naik Motor

Baca juga: Densus 88 Sita 500 Kotak Amal di Deli Serdang, Diduga untuk Sumber Pendanaan Aksi Terorisme

Baca juga: Olah TKP Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Kapolda Sulsel: Ada 9 Korban Luka-luka

Baca juga: Satu Siswa SMA Kehilangan Penciuman, setelah Ditracing 42 Lainnya Positif Covid-19

“Apa pun motifnya, aksi ini tidak dibenarkan agama karena dampaknya tidak hanya pada diri sendiri juga sangat merugikan orang lain,” ujar Menag.

Akibat ledakan di depan Gereja Katedral, sejumlah orang dilaporkan terluka.

Pada saat kejadian, sebagian jemaat tengah beribadah di dalam Gereja Katedral. Jumlah dan identitas korban atau pelaku hingga kini masih dalam pendataan polisi.

Menag berharap kepolisian dan aparat yang berwenang bisa segera mengungkap latar belakang aksi kekerasan yang dilakukan di dekat tempat ibadah ini.

Tak hanya itu, Menag juga berharap, aparat bisa mengungkap tuntas aktor-aktor yang terlibat dalam aksi keji ini.

 Menag memprediksi, aksi yang dilakukan pengebom bunuh diri tidak dilakukan tunggal.

Sebab seringkali para pelaku ini digerakkan oleh jaringan namun mereka bekerja dalam senyap dan rapi.

“Kepolisian juga perlu meningkatkan keamanan di tempat-tempat ibadah sehingga masyarakat bisa semakin tenang dan khusyuk dalam beribadah,” kata Menag.

Atas kejadian ini, Menag juga mengimbau para tokoh agama untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat.

Menurut Menag, agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan.

Sebab kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak.

Kekerasan ini pulalah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik.

Menag mengajak semua pihak untuk mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalaan seperti dengan dialog, diskusi, silaturahmi dan lain sebagaianya.

Jika cara itu ditempuh, diyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi.

“Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan,” ujarnya.

Reaksi MUI

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menyampaikan MUI mengutuk ledakan bom di Makassar.

Karena kejadian itu membuat ketakutan dan menyebabkan korban.

Saat ini, data awal kepolisian, satu korban pelaku bom bunuh diri di Makassar, sembilan masyarakat, lima petugas keamanan dan empat jamaah Gereja Katedral Makassar.

“Tindakan ini tak bisa ditolerir, ini sangat manusiawi dan bertentangan dengan nilai di acara apapun di negeri,” katanya.

MUI, lanjut Anwar Abbas, meminta aparat berwenang mencari menangkap pelaku atau otak intelektual.

Serta membongkar motif, masalah ini jangan dikaitkan dengan agama atau suku.

“Karena hal itu membuat rumit dan keruhnya suasana,” katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Menag Yaqut Cholil Kutuk Keras Pengeboman di Depan Gereja Katedral Makassar

Baca juga: Detik-detik Truk Terjun dari Jembatan Timpa Mobil Dinas TNI hingga Ringsek, Sopir Banting Setir

Baca juga: Ketemu Gibran di Solo, Ketum PKB Muhaimin Dukung Putra Jokowi Jadi Gubernur DKI Jakarta 2024

Baca juga: Organda Tegal Tolak Kebijakan Larangan Mudik 2021: Tak Adil, Banyak Travel Gelap Berkeliaran

Baca juga: Perwira TNI Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Mau Sikat Bandar Narkoba Malah Keliru Grebek Kolonel

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved