Berita Batang

Patuhi Aturan Pemerintah Pusat, Bupati Wihaji Minta ASN Pemkab Batang Tak Mudik Lebaran 2021

Patuhi Aturan Pemerintah Pusat, Bupati WIhaji Minta ASN Pemkab Batang Tak Mudik Lebaran 2021

Penulis: dina indriani | Editor: yayan isro roziki
Istimewa
Bupati Batang, Wihaji, saat memimpin apel ASN di halaman Pendopo Kabupaten Batang, Senin (29/3/2021). 

Penulis : Dina Indriani

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Pemerintah memberlakukan larangan mudik lebaran 2021 yang berlaku bagi semua masyarakat Indonesia. 

Bupati Batang Wihaji juga akan melaksanakan yang menjadi intruksi tersebut.

"Pada mudik lebaran tahun 2021 yang terpenting kita memahami suasana kebatinan masyarakat Kabupaten Batang, tapi untuk Pemkab Batang tetap akan mengkuti anjuran Pemerintah pusat untuk tidak mudik tahun ini," tuturnya, Senin, (29/3/2021).

Baca juga: Pro-Kontra Larangan Mudik Lebaran 2021 di Tegal, Wali Kota Mendukung, Organda Nyatakan Menolak

Baca juga: Ihwal Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Pemkab Pekalongan: Belum Ada Surat Resminya

Baca juga: Kilang Minyak Pertamina Balongan Meledak, 5 Orang Luka Berat, 15 Luka Ringan, 700 Warga Mengungsi

Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Epidemiolog Unsoed: Transportasi Publik Harus Berhenti Operasi

Wihaji juga mengimbau untuk ASN tidak mudik dan lebaran di rumah saja.

"Untuk ASN Kabupaten Batang saya imbau tidak usah mudik, lebih baik lebaran di rumah saja."

"Karena kita harus dapat memberikan contoh kepada masyarakat bahwa ASN Kabupaten Batang patuh pada peraturan Pemerintah Pusat yang berlaku," jelasnya.

Wihaji mengatakan bahwa dia memahami suasana kebatinan masyarakat sehingga menyerahkan keputusan kepada masyarakat.

"Jika saya pribadi sebetulnya menyerahkan keputusan kepada masyarakat barangkali ada masyarakat Kabupaten Batang yang ingin mudik yang terpenting di fikir secara matang hal positif dan negatifnya bagi keluarga," ujarnya.

Wihaji tetap meminta masyarakat harus terus melakukan komitmen tinggi untuk disiplin melakukan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi). 

"Dengan begitu sehingga mata rantai penularan COVID-19 ke daerah bisa dihindari atau dicegah karena mudik merupakan tradisi yang dilakukan para perantau untuk kembali pulang ke kampung. (din)

Baca juga: Kilang Minyak Pertamina di Indramayu Terbakar, Api Terlihat dari Jarak 5 Km, Diduga Tersambar Petir

Baca juga: FOTO-FOTO: Serunya Main Offroad dengan Mobil Remote Control di Linggoasri Pekalongan

Baca juga: Korban Bom Makassar Bertambah, 2 Orang Tewas 20 Luka-luka, Gus Miftah: Dasar Gak Punya Otak!

Baca juga: Diterpa Persoalan Rumah Tangga, Muslikha Nekat Bakar Diri di Depan Suami dan Mantan Suami

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved