Berita Viral

Viral Penampakan Awan Mirip Gelombang Air Laut di Langit Pekalongan, Ini Penjelasan BMKG

Viral Penampakan Awan Mirip Gelombang Air Laut di Langit Pekalongan, Ini Penjelasan BMKG

Istimewa
Fenomena alam awan arcus yang berbentuk mirip gelombang air laut terjadi di Pekalongan. 

Penulis : Indra Dwi Purnomo

TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Sebuah fenomena alam tak biasa terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah.

Peristiwa adanya fenomena alam awan yang berbentuk mirip gelombang besar air laut.

Kejadian tersebut langsung menjadi viral di sosial media, Sabtu (3/4/2021).

Baca juga: Viral Aksi Mesum di Pinggir Jalan Pekalongan Terekam CCTV, Videonya Tersebar di Media Sosial

Baca juga: Netizen Ungkap Identitas Sopir Fortuner Koboi Jalanan, MFA Ternyata CO-Founder CEO Restock.id

Baca juga: Advokat di Semarang Jadi Tersangka Kasus Ujaran Kebencian, Pelapor: Kami Harap Polisi Tegas

Baca juga: Gedung Kongres Amerika Serikat Diserang Pria Bersenjata, 1 Polisi Tewas Ditabrak, Pelaku Ditembak

Seperti yang diposting akun Instagram @beritapekalongan1 pada 2 jam yang lalu.

Di akun tersebut terlihat beberapa postingan fenomena alam awan yang terjadi di Pekalongan.

Posting tersebut diberikan caption 'Langit pagi ini min... Angin e juga Mayan lumayan kenceng kie... 

Jrebengkembang, Karangdadap. via @indahka93 WAG BP1.

Jafar (28) warga Kuripan mengatakan, kejadian ini baru pertama kali di Pekalongan.

"Kejadiannya itu sekitar pukul 08.00 Wib, seketika suasana menjadi agak gelap terus lihat langit awanya mirip gelombang air laut yang besar," kata Jafar saat dihubungi Tribunpantura.com.

Fenomena alam awan arcus yang berbentuk mirip gelombang air laut terjadi di Pekalongan.
Fenomena alam awan arcus yang berbentuk mirip gelombang air laut terjadi di Pekalongan. (Istimewa)

Ia mengungkapkan, awan tersebut berjalan dari arah barat laut ke arah timur tenggara.

"Peristiwa itu berlangsung sekitar 30 menit," ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Ibin warga Kertijayan, Kecamatan Buaran awan yang panjang tersebut terlihat di area persawahan dan menyelimuti langit Pekalongan.

"Fenomena alam ini baru pertama kali di Pekalongan dan berlangsung sekitar 20 menit," katanya.

Prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Tegal Sayful Amri mengatakan, fenomena alam awan yang terjadi di Pekalongan itu bernama awan Arcus.

"Awan yang menyerupai gelombang tsunami ini lazim dikenal di bidang meteorologi sebagai awan Arcus."

"Awan ini tidak ada kaitannya dengan pertanda gempa bumi dan tsunami atau hal-hal mistis, tetapi murni karena adanya dinamika atmosfer tertentu," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Tegal Sayful saat dihubungi Tribunpantura.com.

Fenomena alam awan arcus yang berbentuk mirip gelombang air laut terjadi di Pekalongan.
Fenomena alam awan arcus yang berbentuk mirip gelombang air laut terjadi di Pekalongan. (Istimewa)

Pada saat ini wilayah Pekalongan dan sekitarnya berada pada musim transisi (pancaroba), ditandai dengan mulai aktifnya monsun Australia yang menyebabkan pola angin baratan menjadi timuran.

Hal ini memicu terjadinya monsoon trough di wilayah Jawa.

Selain itu adanya konveksi dari Madden Jullian Oscillation, Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator di wilayah Jawa meningkatkan potensi terbentuknya awan-awan konvektif di wilayah Jawa termasuk Pekalongan dan sekitarnya.

"Awan Arcus terbentuk karena adanya ketidakstabilan atmosfer yang disebabkan oleh adanya pertemuan massa udara dingin dengan massa udara hangat."

"Massa udara hangat yang sifatnya lebih ringan ini, terangkat ke atas dan memicu terbentuknya awan arcus yang polanya memanjang menyerupai gelombang tsunami," imbuhnya.

Pihaknya menuturkan, awan ini biasanya bergerak dengan kecepatan tertentu dan menimbulkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang atau bahkan hujan es di wilayah yang dilaluinya, sehingga relatif singkat kejadiannya.

"Awan ini relatif jarang terjadi, namun di wilayah seperti Makasar, Pangkalan bun, dan Meulaboh sudah beberapa kali terjadi fenomena tersebut," tuturnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik, namun tetap waspada dengan dampak dari awan tersebut, seperti menghindari berteduh di bawah pohon saat terjadi fenomena tersebut.

"Masyarakat juga dapat memantau perkembangan info cuaca dari BMKG seperti aplikasi android atau IOS info BMKG atau website www.bmkg.go.id. atau www.signature.bmkg.go.id," tambahnya. (Dro)

Baca juga: Braaak! Mahasiswa di Semarang Nekat Berkendara saat Ngantuk, Motornya Tersandar di Pohon Mahoni

Baca juga: Saat Tidur Pulas, Pria Ini Alat Kelaminnya Dipotong Pacar dan Dibuang ke Toilet, Begini Ceritanya

Baca juga: Ditegur karena Tabrak Motor, Pengemudi Fortuner Ini Malah Marah-marah dan Todongkan Senjata

Baca juga: Begini Penampakan Pra Desain Calon Istana Negara Baru, Jokowi Minta Masukan dari Masyarakat

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved