Berita Nasional

Komandan Brimob Meninggal setelah Disuntik Vaksin AstraZeneca, Doni: Positif Covid-19, Diduga KIPI

Komandan Brimob Meninggal setelah Disuntik Vaksin AstraZeneca, Doni: Positif Covid-19, Diduga KIPI

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat
Anggota Brimob Polda Maluku memberikan penghormatan terakhir saat mobil Ambulans yang membawa jasad Iptu LT ke lokasi pemakaman melintas di kawasan itu, Minggu sore (4/4/2021). 

TRIBUNPANTURA.COM - Komandan Brigade Mobil (Brimob) di Maluku meninggal, beberapa hari setelah disuntik vaksin AstraZeneca.

Komandan Brimob tersebut belakangan diketahui positif Covid-19.

Selain karena Covid-1, penyebab kematiannya diduga karena kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).

Baca juga: Angka KIPI Capai 5-10 Persen, Vaksinasi AstraZeneca Daerah Ini Dihentikan, Ini Kata Satgas Covid-19

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Dapat Izin Edar BPOM, Apa Perbedaaannya dengan Sinovac? Berikut Paparannya

Baca juga: Vaksinasi Tahap Satu Bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tegal Tak Ada KIPI Berat

Baca juga: Selain Digunakan di Jawa Timur, Vaksin AstraZeneca Sudah Didistribusikan di Enam Provinsi Ini

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku angkat bicara terkait meninggalnya Komandan Kompi (Danki) Batalion A Satuan Brimob Polda Maluku, Iptu LT pada Minggu (4/4/2021) pagi.

Pada Sabtu (3/4/2021) malam, Iptu LT sempat mengeluh sesak napas kepada istrinya.

Sebelum itu, korban yang mengikuti vaksinasi massal di lapangan upacara Polda Maluku juga sempat mengalami meriang setelah disuntik vaksin AstraZeneca.

Juru bicara Satgas Covid-19 Maluku, dr Doni Rerung, memastikan bahwa korban meninggal karena positif terpapar Covid-19.

Menurutnya, setelah meninggal, jenazah Iptu LT yang sebelumnya berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku langsung dipindahkan ke RSUD M Haulussy Ambon.

Pemindahan jenazah dilakukan untuk melakukan tes cepat molekuler terhadap Iptu LT.

"Hasilnya positif Covid-19. Jadi itu penyebabnya," kata Doni kepada Kompas.com via telepon seluler, Minggu malam.

Meski begitu, ia mengakui ada kemungkinan korban juga meninggal akibat adanya efek kejadian ikutan setelah korban mengikuti vaksinasi.

"Diduga dia KIPI (kejadian ikutan pasca-imunisasi), itu kejadian ikutan akibat efek vaksin."

"Makanya, kalau orang habis divaksin dicatat ada keluhan-keluhan apa tidak," ujanrya.

Ia mengaku, efek seperti itu lumrah terjadi saat imunisasi.

Namun, sejauh ini belum ada laporan orang yang menjalani vaksinasi meninggal setelah divaksin Covid-19.

"Tapi, sampai sekarang kan belum ada berita dari perusahan ataupun farmasi, dari kementerian atau yang memproduksi vaksin itu, ada kasus yang menyebabkan kematian," ungkapnya.  

Kejadian pertama

Menurut Doni, kasus kematian Iptu LT itu merupakan yang pertama di Maluku.

Sebelumnya, belum ada kasus seseorang meninggal setelah menerima vaksin Covid-19 di wilayah itu.

Oleh karena itu, Doni akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait kasus tersebut.

"Ini kejadian pertama, lalu dikaitkan dengan vaksin, tapi hasil pemeriksaan lab ternyata dia positif corona," ujarnya.

Ia mengakui, meski dipastikan korban meninggal karena Covid-19, pihaknya juga masih mengkaji kejadian itu.

"Nah, semua kejadian itu dicatat dan dilaporkan ke kementerian dan sesuai prosedurnya nanti dianalisis," ujarnya.

Dua kali masuk RS

Iptu LT diketahui mengikuti vaksinasi massal pada 30 Maret 2021.

Besoknya, ia mengalami meriang dan demam.

Menurut Doni, saat itu Iptu LT sempat memeriksakan diri ke rumah sakit. Dokter pun memberi obat penurun panas dan demam.

"Jadi setelah sembuh, beberapa hari kemudian korban ini masuk lagi ke rumah sakit karena kakinya sakit dan demam," ujarnya.

Doni menduga ada kemungkinan Iptu LT positif Covid-19 sebelum menjalani vaksinasi.

Namun, karena kondisinya sehat, sehingga komandan kompi itu tak memiliki gejala.

Ia mencontohkan, saat rapid test massal yang diikuti 500 ASN Pemprov Maluku ternyata ada yang reaktif, padahal saat itu mereka terlihat sehat dan bugar.

"Nah, ini sama kasusnya, pertanyaannya kenapa dia bisa (positif)? Kan ada OTG," jelasnya.

Ia menambahkan, gejala demam setelah disuntik vaksin Covid-19 bisa saja dialami penerima vaksin.

"Kalaupun dia muncul gejala waktu itu vaksin menimbulkan demam karena gejala ikutan, tapi sebenarnya virus sudah dalam tubuhnya," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Duduk Perkara Komandan Brimob Meninggal Usai Disuntik Vaksin, Positif Covid-19 dan 2 Kali Masuk RS

Baca juga: Seorang Dokter Meninggal Dunia Karena Berbulan-bulan Tidak Ganti Masker N95

Baca juga: Bagaimana Kebijakan Pemberian THR di Masa Pandemi 2021, Ini Penjelasan Menaker Ida

Baca juga: Pemkab Blora Berencana Utang PT MSI untuk Pembiayaan Perbaikan Jalan Rusak, Sekda: Solusi Terakhir

Baca juga: Kebakaran Pasar Srogo Brangsong Kendal, Saksi Ungkap Titik Api Kali Pertama Muncul

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved