Bencana NTT

PABOI dan PDEI Kerahkan Tim Medis Terdekat ke NTT, Bantu Tangani Korban Bencana

PABOI dan PDEI Kerahkan Tim Medis Terdekat ke NTT, Bantu Tangani Korban Bencana

Istimewa
Tim medis dari PABOI dan PDEI dari wilayah terdekat sampai di NTT, untuk membantu penanganan korban bencana alam. 

TRIBUNPANTURA.COM, NTT - Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI) dan Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) mengirimkan bantuan tenaga medis ke lokasi bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tim medis yang dikerahkan terutama berasal dari wilayah sekitar NTT yang terdekat.
Ini dimaksudkan, agar tenaga medis yang dikerahkan bisa segera menangani para korban bencana secara cepat.

Tim medis yang dikerahkan antara lain terdiri dari 6 dokter spesialis ortopedi dan 1 dokter spesialis anestesi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Malang, Terasa hingga Pantura Jateng dan Jogja

Baca juga: Yanuri, Seniman Kentrung Blora Perapal Kisah Para Nabi, Matanya Terpejam dengan Terbang di Tangan

Baca juga: Sensasi Pedas-Gurih Belut Pecak Santan, Warung Legendaris di Pemalang Sejak 1975, Bikin Keringatan

Baca juga: Eks Jubir FPI Munarman Emosi Dicecar Pertanyaan Baiat ISIS oleh Najwa Shihab: Ini Jebakan!

Mereka yakni, dr. Muhammad Phetrus Johan, Ph.D., SpOT(K); dr. Hisbullah, Sp.An, KIC; dr. Nur Rahmansyah, Sp.OT; dr. Helmiyadi Kuswardhana, Sp.OT; dr. I Made Buddy Setiawan, SpOT(K); dr. Sudjitoe Rante, M. Biomed, SpOT(K); dan dr. Zuwanda, SpOT.

Selain itu, terdapat dua orang perawat operasi ortopedi.

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI), Dr. dr. Edi Mustamsir, SpOT(K), mengatakan situasi darurat saat ini adalah penanganan pasien yang mengalami masalah terkait muskoloskeletal (tulang dan sendi).

"Kami sudah berkoordinasi dengan PABOI di berbagai wilayah agar menyiapkan tenaga medis yang akan dirotasi setiap minggu."

"Hal ini untuk menjaga stamina para tenaga medis yang bertugas, juga untuk menghindari kelelahan secara fisik dan mental, agar mereka tetap bisa berperforma secara maksimal menangani pasien,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/4/2021).

Para tim medis tersebut berangkat pada tanggal 6 April 2021 dari Makassar menuju Maumere yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Larantuka pada hari yang sama.

Setibanya di Larantuka, keempat tim medis tersebut bersiap melakukan operasi Muskoloskeletal bagi para korban yang sudah dievakuasi ke RSUD Larantuka.

Sesudah menangani para korban di RSUD Larantuka, tim medis gabungan PABOI dan PDEI ini terbagi menjadi dua tim.

Tim pertama menuju ke Lembata yang dipimpin oleh dr. I Made Buddy Setiawan, SpOT(K).
Dan tim kedua menuju Alor yang dipimpin oleh dr. Muhammad Phetrus Johan, Ph.D., SpOT(K).

Para tim medis tersebut berangkat menuju lokasi dengan bantuan transportasi udara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis sore, 8 April 2021.

Di Alor, mereka akan menangani pasien di dua lokasi: Desa Tamakh, Kecamatan Pantar Tengah dan Desa Kaleb, Kecamatan Pantar Timur di RSUD Kalabai.

Dikatakan oleh dr. Muhammad Phetrus Johan, tim medis yang berada di lokasi bencana saat ini sedang berupaya melakukan pelayanan ortopedi bersama dengan tim tenaga kesehatan yang ada di Alor.

"Seraya berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk persiapan fasilitas rujukan ke Rumah Sakit," ucapnya.

Dituturkan lebih lanjut, terdapat berbagai kendala di lapangan, di antaranya akses jalan ke posko kesehatan masih longsor, proses rujukan terkendala karena kekhawatiran keamanan perjalanan dan trauma kejadian bencana untuk transportasi via laut.

Sehingga masih banyak korban yang belum bisa ditangani lebih lanjut.

"Sementara dari sisi perlengkapan medis, perlengkapan alat dan bahan rawat luka yang belum memadai dan kurangnya alat dressing luka modern,” ujar dia.

Sementara itu dr. Helmiyadi Kuswardhana, Sp.OT --tim medis yang berada di Lembata-- mengatakan saat ini tim medis di sana sedang menyiapkan operasi pasien patah tulang yang terdampak bencana banjir longsor di wilayah tersebut.

"Alat dan bahan operasi ortopedi dibawa lengkap oleh tim medis PABOI untuk memberikan hasil yang terbaik," ucapnya.

Ketua Tim Mitigasi PB IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT meminta pemerintah dan petugas penanganan bencana agar tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di area bencana.

Para tim medis juga harus lebih waspada agar tidak terpapar Covid selama menangani pasien.

Perlu diketahui, yim PABOI dan PDEI membuka bantuan donasi alat medis dan obat-obatan bagi para korban melalui berbagai cabang di daerah. (*)

Baca juga: Hartopo Resmi Gantikan Tamzil Sebagai Bupati Kudus, Pesan Ganjar: Tak Nego Lagi Soal Lahan Hijau

Baca juga: Pencairan BLT UMKM di Pemalang Lebihi Jumlah Pelaku Usaha hingga 45 persen, Dwi: Ada yang Dobel

Baca juga: Hiburan Karaoke di Semarang Tetap Beroperasi saat Ramadan, Bisa Singsong hingga Pukul 23.30

Baca juga: Organda Batang Kukuh Tak Setuju Larangan Mudik 2021, Berharap Pemerintah Lakukan Ini

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved