Bisnis dan Keuangan

Resmikan Co-Working Space di Kantor Bank Jateng Wonogiri, Ganjar: Tempat Konsultasi Pelaku UMKM

Ganjar Resmikan Co-Working Space di Kantor Bank Jateng Wonogiri, Tempat Konsultasi Pelaku UMKM

Tribunpantura.com/Sholekan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ketika meresmikan co-working Bank Jateng Cabang Wonogiri yang merupakan market place dan tempat konsultasi pelaku UMKM, Sabtu (10/4/2021). 

Penulis: Muhammad Sholekan

TRIBUNPANTURA.COM, WONOGIRI - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan co-working space yang berada di Kantor Cabang Bank Jateng Wonogiri, Sabtu (10/4/2021). 

Peresmian itu dalam rangka ulang tahun ke 58 Bank Jateng. Sebelum meresmikan, Ganjar bersama rombongan gowes dari Solo menuju Wonogiri. 

Dia mengatakan, co-working space itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang berkonsultasi mengenai usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Baca juga: Danu Pelopor Barberhome di Tegal, Bisnis Pangkas Rambut Pria ala Rumahan, Tak Perlu Modal Besar

Baca juga: Pencairan BLT UMKM di Pemalang Lebihi Jumlah Pelaku Usaha hingga 45 persen, Dwi: Ada yang Dobel

Baca juga: Ihwal Penyelewengan BBM Solar Bersubsidi, Polres Kendal Dalami Dugaan Keterlibatan Oknum Polisi

Baca juga: Dampak Gempa Jatim, Satu Orang di Lumajang Tewas Tertimpa Batu Besar dari Atas Bukit

Pada co-working yang diresmikan orang nomor satu di Jawa Tengah itu, selain sebagai tempat konsultasi juga sebagai market place produk UMKM khas Wonogiri. 

Produk itu seperti contoh tiwul yang sudah dikemas semenarik mungkin, ada pula kaus jersey karya masyarakat Wonogiri, dompet dan tas kulit, dan sebagainya. 

Ganjar menyampaikan, Bank Jateng bisa mendorong bangkitnya perekonomian masyarakat melalui UMKM

"Kalau di sini ada tiwul, makanan tradisional orang Wonogiri. Tapi kemasan begini (menarik, red) UMKM dilatih, nilai tambahnya gede," ucapnya. 

Menurutnya, ada 3 hal yang harus dimiliki oleh pelaku UMKM. Pertama, keterampilan yang merupakan tanggung jawab pemerintah.

"Bank Jateng bisa gak? Sangat bisa. Selain itu akses modal dan pendampingan."

"Ada jersey, tas, dan dompet. Kalau makanan, harus sudah bisa enak, kalau belum enak musti latihan lagi," ungkapnya. 

Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan, kalau masyarakat hanya diberi bantuan tanpa diberikan pelatihan dan modal, pengentasan kemiskinan tidak akan terjadi. 

"Jadi, sekarang musti bantu mereka. Kekuatannya bisa dari non APBD dan APBN, yaitu CSR, Bank Jateng salah satunya," jelasnya. 

Menurutnya, selain CSR dari Bank Jateng, bisa juga diambilkan dari Zakat Infaq Sodaqoh atau Baznas. 

"Jadi kita punya program setiap dinas, satu OPD mengawal satu desa miskin. Itu awarnes yang kita munculkan," jelasnya. 

Dia berharap, kalau masyarakat sudah diberi keterampilan, modal, dan pendampingan maka kemkskinan akan turun drastis. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved