Berita Kajen
Mantan Chef Hotel Bangkit di Tengah Pandemi,Ubah Teras Rumah Jadi Warung Makan Homey
#BangkituntukMerdeka Mantan Chef Hotel Bangkit di Tengah Pandemi, Ubah Teras Rumah Jadi Warung Makan / restoran yang Nyaman Homey
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Dampak pandemi Covid-19, membuat usaha hotel dan restoran turut menjadi sepi, lebih-lebih adanya aturan pembatasan kegiatan masyarakat.
Karena sepi inilah, seorang koki di salah satu hotel memilih undur diri dari pekerjaannya.
Kemudian, menyulap halaman rumahnya menjadi sebuah resto.
Dengan memanfaatkan halaman rumahnya yang berada di sebuah gang Kawedanan, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Nur Rokhim (33).
Nur Rokhim bersama istrinya Juwitaria (29) mengatakan, sudah sembilan bulan lamanya bekerja keras membangun usahanya dari nol.
Ia mengaku resto yang mereka kelola awalnya tidak langsung seindah ini.
Bahkan, saat memutuskan risign dari hotel, dirinya berpikir keras untuk bekerja di bidang apa ketika pulang rumah.
"Awal mulanya saya risign dari hotel, karena saya memang berusaha membuka usaha sendiri, berbentuk resto dan catering dan alhamdulilah sekarang terwujud."
"Risign dari hotel sekitar tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Setelah risign sempat bingung juga mau ngapain, saya pernah menjalani taxi online juga."
"Berjalanya waktu, saya berpikir kemampuan saya. Terus saya bermusyawarah dengan keluarga, Alhamdulillah bisa seperti ini," kata Nur Rokhim kepada Tribunpantura.com, Selasa (17/8/2021) sore.
Kemudian, menu yang disajikan ini tidak kalah dengan yang ada di hotel bintang tiga maupun hotel bintang lima.
Seperti sup iga bakar, nasi goreng, chicken asam manis, spaghetti, salad buah, dan menu yang lainnya.
"Untuk harga sendiri lebih terjangkau kalau dibandingkan dengan harga di hotel dan restoran, karena disana ada tag and servis nya," imbuhnya.
Ia pernah bekerja di 6 hotel yang ada di wilayah Jawa Tengah di antaranya di Salatiga, Demak, Pati, Semarang, dan Pekalongan.
Saat disinggung mengenai, apakah menyesal ketika resign dari hotel, Rokhim mengungkapkan, tidak menyesal keluar dari pekerjaannya saat awal pandemi Covid-19.
"Kalau soal nyesel, saya tidak pernah nyesel, saya malah bangga dan bahagia. Karena bisa meningkatkan kemampuannya memasak," ucapnya.
Rokhim juga menjelaskan kenapa restonya di namai lawang sewu. Hal ini dimaksudkan agar pintu seribu membuka rejeki untuk dirinya.
"Nyatanya, alhamdulillah memang mendatangkan hasil yang memuaskan," jelasnya.
Namun saat pelaksanaan PPKM darurat omzet warung makannya menurun.
"Warungnya terpaksa saya tutup pada pukul 20.00 WIB karena PPKM."
"Walaupun ada PPKM, masih ada pemasukan karena masih ada pembeli yang memesan melalui online," katanya.
Juwitaria istri Rokhim menceritakan awalnya ragu saat suaminya risign dari pekerjaannya.
Namun, setelah dilalui bersama-sama hasilnya memuaskan.
"Awalnya ragu ya, kan sudah mapan istilahnya. Setelah itu, nanti mau apa kalau keluar dari pekerjaannya. Buka warung di sini ini kotanya tidak terlalu besar, apakah disini dengan kondisi seperti itu bisa laku."
"Ternyata, alhamdulillah bisa diterima masyarakat dan daya beli juga bagus, syukurlah bisa berjalan dengan baik," katanya.
Sebelum ikut membantu suami, ia juga seorang chef pastry di hotel. Namun, karena sekarang suami buka di rumah akhirnya ikut membantu suami
"Dulu saya juga chef pastry di hotel. Sekarang membantu suami di rumah membuat makanan untuk catering dan pastry," ucapnya.
Gama Satria pelanggan resto lawang sewu mengaku, masakan pasangan chef seperti masakan di restoran dan hotel yang mahal. Lalu untuk harganya sangat terjangkau sekali.
"Saya dan keluarga sudah berlangganan makan di sini. Rasanya makanan juga pas. Sering makan di sini sop iga bakarnya. Terus harganya terjangkau sekali," katanya. (Dro)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pantura/foto/bank/originals/mantan-chef-hotel-ubah-teras-rumah-jadi-restoran-warung-makan.jpg)