Berita Kajen
Wabup Pekalongan Riswadi Targetkan Vaksinasi Rampung Akhir 2021: Animo Masyarakat Tinggi
Wabup Pekalongan Riswadi Targetkan Vaksinasi Rampung Akhir 2021: Animo Masyarakat Tinggi
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Program vaksinasi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Pekalongan Riswadi saat meninjau vaksinasi masal di Desa Srinahan, Kecamatan Kesesi, Rabu (1/9/2021).
"Vaksinasi di Desa Srinahan Kecamatan Kesesi ini bentuk vaksinasi keroyokan dengan 1.200 target sasaran."
"Untuk itu kami harapakan target di Kabupaten Pekalongan, Desember 2021 selesai semua."
"Ini salah satu bentuk mekanisme vaksin keroyokan."
"Jadi tidak di titik keramaian umum tetapi langsung masuk ke desa. Jadi ditrackingnya gampang."
"Ada vaksin untuk anak-anak dan dewasa," kata Wakil Bupati Pekalongan Riswadi.
Riswadi mengatakan, bahwa animo masyarakat dalam mengikuti vaksinasi ini sangat tinggi.
Meski saat ini Kota Santri berada di level 3, pihaknya optimis jika vaksinasi sudah tersalurkan semua maka level kabupaten Pekalongan akan segera turun ke level 2.
Sehingga, tak lama lagi pembatasan kegiatan masyarakat akan semakin dilonggarkan dan kehidupan normal akan berjalan kembali.
"Kita masih level 3, tapi Bed Occupancy Rate (BOR) kita turun dan kasus Covid-19 juga rendah. Hanya mungkin pelaporan trackingnya lambat."
"Saya optimis dalam waktu dekat mungkin status kita turun level 2 dan kegiatan sudah bisa dilonggarkan, tapi tetap prokes dijaga."
"Kalau tracking, tracing nya sepadan dengan berjalannya vaksinasi, saya rasa level 2 akan segera kita capai," jelasnya.
Pihaknya mengakui Kabupaten Pekalongan vaksinasinya belum mencapai 50 persen, baru sekitar 26 persen.
Oleh karena itu, diharapkan vaksinasi berjalan terus hingga Desember 2021 agar mencapai 80 persen.
"Untuk saat ini kita ketergantungan stok vaksin dari pusat. Kalau vaksin, ada maka langsung kita garap sehingga cepat selesai," ucapnya.
Ditambahkan Riswadi, terkait vaksinasi anak harapannya untuk mempersiapkan proses belajar mengajar dengan sistem tatap muka bisa dilaksanakan dengan mekanisme terbatas. (Dro)
