Berita Kendal
Cerita Munasidi Warga Kendal, Kehilangan 10.000 Ekor Bandeng karena Tambak Terdampak Rob
Cerita Munasidi Warga Kendal, Kehilangan 10.000 Ekor Bandeng karena Tambak Terdampak Rob
Penulis: Saiful Masum | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Bencana banjir rob mulai melanda beberapa wilayah pesisir pantai utara (pantura) Kabupaten Kendal.
Meliputi, Desa Wonorejo dan Mororejo Kecamatan Kaliwungu, Kelurahan Karangsari dan Bandengan Kecamatan Kota Kendal, serta Desa Kartikajaya dan Wonosari Kecamatan Patebon.
Sepanjang November ini, banjir rob terjadi selama sepekan terakhir. Tingginya air rob mulai berdampak pada sektor pertambakan.
Tak sedikit masyarakat kehilangan ikan akibat tambaknya tergenang rob yang berkepanjangan. Mulai dari pukul 23.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB pagi.
Seperti yang dialami Munasidi (46), warga Kelurahan Bandengan, Kota Kendal.
Munasidi menuturkan, 2 kali sudah ia gagal panen ikan bandeng selama dua tahun terakhir.
Pada 2020 lalu, banjir rob yang menggenangi pertambakannya membuat ia gagal panen, karena ikan yang dipelihara lari saat rob terjadi.
Kejadian itu terulang kembali pada 2021, meski dirinya sudah mengantisipasi rob dengan meninggikan tanggul tambak.
Ia mengaku pasrah karena 10.000 ekor bandeng siap panen pada akhir November nanti, hilang.
Munasidi pun merugi karena penghasilannya di bidang pertambakan pupus sudah.
"Kalau diperkirakan sih 5 ton bandeng hilang semua, lari entah ke mana karena rob."
"Pusing kalau begini terus, gak ada solusi yang pasti," terangnya, Senin (15/11/2021).
Munasidi pun hanya pasrah melihat banjir rob yang menggenangi wilayahnya setiap hari.
Bersama istri dan anaknya, dia sering terjaga mulai dini hari hingga pagi untuk mengamankan perlengkapan rumah dan membersihkan air lumpur yang masuk ke rumah.
