Bisnis dan Keuangan
Menko Airlangga Sebut Program Kartu Prakerja Jadi Contoh Presidensi Indonesia G20
Menko Airlangga Sebut Program Kartu Prakerja Jadi Contoh Presidensi Indonesia G20
Pada tahun ini, penerima Kartu Prakerja juga sudah dapat melihat informasi lowongan pekerjaan yang bersesuaian dengan pelatihan yang telah diambil atau keahlian masing-masing, sehingga antara sisi penawaran dan permintaan tenaga kerja terhubung.
Dibandingkan tahun 2020, pada tahun ini terdapat peningkatan dari segi anggaran dan penyerapan.
Jika pada tahun 2020 anggaran Kartu Prakerja ditetapkan sebesar 20 triliun rupiah dengan penyerapan sebesar 91,26 persen maka pada penyelenggaraan di tahun 2021, anggaran tersebut naik menjadi 21,2 triliun rupiah dengan penyerapan yang lebih maksimal, yaitu 99,85 persen.
Kinerja anggaran ini juga diikuti dengan tata kelola yang baik. Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kegiatan monitoring Program Kartu Prakerja pada 5 Agustus 2021 mengatakan sistem Program Kartu Prakerja dapat menjadi best practice untuk dijadikan contoh bagi program-program lainnya.
Atas pencapaian positif Program Kartu Prakerja ini, Menko Perekonomian selaku Ketua Komite Cipta Kerja yang menyusun kebijakan dan mengendalikan program Kartu Prakerja memastikan bahwa program akan terus dilanjutkan pada 2022 dengan anggaran 11 triliun rupiah.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh Airlangga dan berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dan iterasi.
“Semoga Program Kartu Prakerja bisa menjadi contoh inovasi konkret Pemerintah Indonesia di masa pandemi yang dapat dibanggakan dalam Forum G20 nanti,” kata Denni Purbasari. (*)