Berita Kabupaten Tegal
Covid-19 di Kabupaten Tegal Kembali Meningkat, Temuan Baru 79 Kasus dan 2 Probable Omicron
Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal saat ini mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal saat ini mulai mengalami peningkatan yang cukup signifikan, padahal awal tahun 2022 lalu penambahan kasus masih tergolong landai.
Dijelaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Ruszaini, sesuai data yang ter-update dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, per tanggal 1 Februari 2022 ada 48 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal.
Kemudian pada Rabu (2/2/2022) malam, pihaknya mendapat kabar terbaru bahwa ada penambahan kasus positif Covid-19 baru sebanyak 31 kasus.
Baca juga: Gerombolan Penculik Beraksi di Batang, Culik Korban ke Jawa Barat dan Minta Tebusan Rp 200 Juta
Baca juga: Kecelakaan Karambol, Truk Blong Hantam 5 Kendaraan di Turunan Makodam Banyumanik Semarang
Sehingga jika ditotal secara keseluruhan, saat ini kasus aktif Covid-19 di wilayah Kabupaten Tegal sebanyak 79 kasus.
"Untuk 79 kasus baru positif Covid-19 ini, sembilan orang dirawat di beberapa rumah sakit, kemudian sisanya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing," ungkap Ruszaini, pada Tribunjateng.com, Kamis (3/2/2022).
Tidak hanya penambahan kasus baru positif Covid-19 saja, menurut Ruszaini, sesuai data per 28 Januari 2022 lalu ditemukan dua kasus probable Omicron di wilayah Kabupaten Tegal.
Sedangkan yang dimaksud probable Omicron adalah kasus Covid-19 yang diyakini sebagai suspek atau terduga terinveksi varian Omicron.
Dengan kata lain, kasus probable varian Omicron hasil pemeriksaan laboratoriumnya menunjukkan positif mengarah ke varian Omicron.
"Temuan dua kasus probable varian Omicron ada di Kecamatan Kramat satu orang dan di Kecamatan Dukuhwaru satu orang.
Keduanya status masih probable, nah sampai saat ini kami juga masih menunggu hasilnya apakah positif Omicron atau bukan.
Tapi kondisi mereka sudah baik, sehat, dan sudah ada di rumah masing-masing," terangnya.
Mulai muncul klaster penularan Covid-19
Dipaparkan oleh Ruszaini, Covid-19 di Kabupaten Tegal juga sudah membentuk dua klaster penularan yaitu klaster keluarga dan klaster sekolah.
Sesuai data per tanggal 1 Februari 2022, klaster keluarga ditemukan di dua lokasi, yaitu Desa Margapadang, Kecamatan Tarub ada empat kasus positif Covid-19, dan di Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu ada delapan kasus positif Covid-19.
Sementara untuk klaster sekolah terjadi di MTs NU Harjasari, dengan temuan yang positif Covid-19 sebanyak tiga kasus.
"Setelah ada penemuan kasus positif Covid-19 sekolah sempat ditutup selama 14 hari. Nantinya jika sudah 14 hari maka bisa mulai sekolah lagi sesuai aturan yang ada. Sedangkan untuk yang positif sudah selesai isoman nya," tutur Ruszaini.
Terpisah, Wakapolres Tegal, Kompol Didi Dewantoro mengatakan, wilayah Tegal bisa dibilang pintu keluar masuk pekerja di Jakarta.
Sementara kasus Omicron di Jakarta sendiri sedang tinggi-tinggi nya, karena penambahan kasus per hari bisa sampai 1.000 lebih.
Sehingga kemungkinan terpapar dari perjalanan lokal dan antar wilayah sangat besar.
"Saya imbau prokes harus diterapkan jangan sampai mengabaikan. Selain itu, bagi warga yang habis pulang bekerja dari Jakarta harus menjalankan isolasi mandiri dan rapid test. Kami menyediakan cek rapid antigen gratis untuk warga, stok nya masih ada sekitar 1.500, bisa langsung datang ke Urkes Polres Tegal," tutur Kompol Didi.
Bahkan menurut Wakapolres, Kabupaten Tegal saat ini menempati posisi ketiga daerah di Jawa Tengah yang kasus baru positif Covid-19 nya terbanyak.
Baca juga: Guru PAUD di Kota Pekalongan Dapat Latihan Pendidikan Holistik Berbasis Karakter
Baca juga: Polisi Periksa Pemilik Warung dan Beberapa Saksi Soal Pesta Miras yang Tewaskan 8 Orang di Jepara
Baca juga: Video 13 Orang di Pekalongan Positif Covid-19 Berpotensi Ada Penambahan Lagi
Sehingga upaya dari Polres Tegal berkoordinasi dengan Kodim 0712 Tegal untuk menekan penularan, yaitu dengan mengaktifkan kembali posko PPKM yang tersedia di tiap desa.
Utamanya untuk memantau pelaksanaan isolasi mandiri (isoman) warga, dan keluar masuk nya warga terutama yang dari luar daerah.
"Saya berharap kepada warga yang sedang isoman untuk sadar diri, dalam artian Covid-19 ini bukan suatu aib, melainkan wabah yang memang harus kita hadapi bersama. Jadi tidak perlu malu dan ditutupi, tujuannya supaya semuanya sehat," tegasnya. (*)