Berita Semarang

Dinas Pendidikan Kota Semarang Memberlakukan Pembelajaran Daring pada 2 Pekan ke Depan

Dinas Pendidikan Kota Semarang kembali berlakukan pembelajaraan daring sebagai upaya mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan Covid di Kota Semarang

TRIBUNPANTURA.COM/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
Siswa menjalani vaksinasi covid 19 yang berlangsung di SD Islam Primadana, Kamis (3/2/2022). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Dinas Pendidikan Kota Semarang kembali berlakukan pembelajaraan daring.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Sapto Giri menuturkan pembelajaran tatap muka (PTM) telah dimulai pada bulan Agustus 2021. 

Namun karena ada lonjakan covid 19 saat ini, Walikota Semarang memerintahkan PTM digantikan dengan daring pada 2 pekan ke depan.

"Sebenarnya tidak ada klaster sekolah. Tapi Pak Walikota mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan Covid di kota Semarang," usai tinjau vaksinasi serentak di SD Islam Primadana, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Dinkes Kota Tegal Temukan 53 Kasus Covid-19 dalam Sembilan Hari Terakhir

Baca juga: Perizinan Melaut Tak Ada Kejelasanan, Ratusan Nelayan Kota Tegal Padati Jalan Proklamasi

Baca juga: Wali Kota Tegal Dedy Yon Pastikan Nelayan Segera Bisa Melaut dan Cari Ikan

Terkait vaksinasi anak, Gunawan mengharap pada bulan Febuari bisa dimulai vaksin kedua anak 6-11 tahun. Pihaknya ingin jumlah anak yang telah mendapatkan vaksin bisa melebihi 80 persen dari target.

"Untuk siswa SMP telah mendapatkan vaksin kedua. Untuk anak SD vaksin kedua baru berjalan sekitar seminggu lebih. Harapan kami di hulan Februari sudah selesai," tutur dia.

Kepala Biro Operasi (Karo Ops)Polda Jateng, Kombes Pol Firly Ruspang Samosir menuturkan jumlah pasien Covid 19 di Jawa Tengah mengalami peningkatan. Namun peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan.

"Tapi kita harus tetap berjaga. Angka penularan Covid 19 masih di bawah standar. Tapi kita harus jaga prokes 3T dan 5M," tutur dia.

Firly menuturkan saat ini telah dilakukan vaksinasi untuk anak-anak secara serentak di 114 titik dengan target sekitar 21 ribu. Sementara Jawa Tengah vaksinasi telah mencapai 89,17 persen.

"Saat ini yang sedang kami kebut adalah booster atau vaksin ketiga," jelas dia.

Terkait sekolah daring, kata Firly, tergantung kebijakan masing dinas pendidikan. Namun pihaknya mempersilahkan jika dinas pendidikan mengambil kebijakan  dalam hal antisipasi lonjakan covid 19.

"Kami juga akan memantau seluruh Jawa Tengah. Baik Pangdam, Kapolda, Gubernur Jawa Tengah, maupun satgas covid 19 akan mengeluarkan peringatan," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Pekalongan Ingatkan Pensiunan Jangan Mudah Tergiur dengan Iming-Iming Investasi Bodong

Baca juga: Wali Kota Pekalongan Ingatkan Pensiunan Jangan Mudah Tergiur dengan Iming-Iming Investasi Bodong

Baca juga: Covid-19 di Kabupaten Tegal Kembali Meningkat, Temuan Baru 79 Kasus dan 2 Probable Omicron

Menurutnya,  mengantisipasi lonjakan covid 19 tracing  yang dilakukan Babinsa dan Bhabinkantibmas masih harus terus berjalan Tidak hanya itu pihaknya juga akan mengaktifkan PPKM mikro.

"Jogo tonggo masih terus berjalan. Tracing, traking, dan treatmen dan terakhir harus di testing," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved