Berita Banjarnegara
Banjir Landa Kawasan Dieng, Warga Singgung Pembukaan Lahan Gunung Jadi Areal Pertanian
Banjir melanda Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara yang berada di ketinggian di atas 2000 mdpl.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Moch Anhar
Air pun akhirnya melimpas ke jalan.
Tapi genangan air banjir di desanya tak pernah bertahan lama.
"Sudah biasa sini, itu dari air selokan. Tapi itu langsung hilang, air hanya lewat," katanya, Kamis (10/2/2022)
Fauzan mengatakan, faktor utama pemicu banjir adalah curah hujan yang tinggi.
Sayangnya tingginya curah hujan tak diimbangi dengan infrastruktur atau drainase yang memadai.
Alhasil, selokan tak mampu menampung air hujan yang melebihi kapasitasnya.
Di sisi lain, ia menilai pembukaan lahan di gunung untuk lahan pertanian memperparah dampak bencana.
Pembukaan lahan memicu erosi tanah yang menyatu dengan air hujan hingga melahirkan banjir lumpur.
Ia berharap pemerintah turun tangan menutup kembali gunung yang dibuka untuk lahan pertanian.
Di sisi lain, ia berharap pemerintah memperbaiki infrastruktur di desa, semisal selokan maupun senderan untuk mengurangi risiko banjir.
Baca juga: Protes Aparat Represif di Wadas Purworejo, Mahasiswa Blokade Jalur Pantura di Jrakah Semarang
Baca juga: Bupati Tegal Umi Azizah Minta Pemdes Percepat Pelaksanaan APBDes 2022
Baca juga: Empat Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Sekuro Jepara, Satu Mobil Terperosok ke Parit
Selama ini, banjir di desanya memang hanya menggenangi jalan.
Tapi jika kondisi itu dibiarkan berlanjut, infrastruktur jalan pemerintah menjadi korban.
Jalan mudah rusak atau berlubang sehingga membahahayakan pengguna jalan.
Pemerintah juga harus mengeluarkan biaya lebih untuk pemeliharaan jalan karena sering rusak terkena banjir.
"Selokannya diperlebar, ditambah senderan. Dan sampah tidak dibuang sembarangan. Karena di sini sampah juga jadi masalah, " katanya. (*)