Konflik Wadas
Protes Aparat Represif di Wadas Purworejo, Mahasiswa Blokade Jalur Pantura di Jrakah Semarang
Mahasiswa yang tergabung di PMII UIN Walisongo tak mau mundur dari Jalan Raya Walisongo, hingga menyebabakan kemacetan di jalur pantura.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM,SEMARANG - Mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)UIN Walisongo tak mau mundur dari Jalan Raya Walisongo, tepatnya pertigaan Jrakah-Ngaliyan, selama Kapolda Jateng tak menarik anggotanya dari Wadas, Purworejo.
"Kami tak mau mundur dari Jalan Pantura. Ayo rapatkan barisan," kata seorang orator dalam aksi demonstrasi itu.
Orator mengatakan, selama Kapolda Jateng tak menarik anggotanya para mahasiswa akan tetap bertahan di jalan raya pantura.
Baca juga: Perum Bulog Ajak Kerja Sama Pemkab Turunkan Stunting di Purbalingga
Baca juga: Pemkot Tegal Kembali Padamkan Lampu Jalan dan Tutup Akses Masuk Alun-alun
Baca juga: Delapan Orang Ditangkap Anggota Polres Purbalingga saat Lagi Asik Judi Sabung Ayam
"Sampaikan ke Kapolda, tarik anggotanya dari Wadas, maka kami akan tinggalkan jalan raya ini," tegasnya.
Para mahasiswa terus melantunkan doa tahlil dalam aksi yang dilakukan di tengah jalan raya.
Di samping itu, polisi terus mengatur arus lalu lintas agar pengguna jalan tak alami kemacetan.
Sejumlah personel bantuan terus dikerahkan oleh Polrestabes Semarang.
Namun hingga sampai pukul 15.55, aksi nongkrong di jalan terus berlangsung.
Imbauan dari polisi untuk meninggalkan lokasi tak mempan bagi mahasiswa.
Dari aksi itu, ada 150-an mahasiswa yang tergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk protes aksi represif aparat di Wadas, Purworejo.
Aksi dilakukan dengan memblokade Jalan Pantura.
Tepatnya di pertigaan Jerakah, Kota Semarang.
Aksi blokade juga dilakukan dengan membakar ban.
Mahasiswa duduk melingkar sembari doa bersama, Kamis (10/2/2022).
"Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes kami terhadap aksin represif yang dilakiukan oleh aparat," jelas seorang orator, Asyrof.