Berita Jateng
Warga Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng di Blora
Masyarakat mengeluhkan kelangkaan minyak goreng sejak lebih dari seminggu terakhir, seperti di Pasar Induk Cepu kabupaten Blora.
TRIBUNPANTURA.COM, BLORA – Masyarakat mengeluhkan kelangkaan minyak goreng sejak lebih dari seminggu terakhir.
Seperti yang terjadi di Pasar Induk Cepu kabupaten Blora.
Warga Megalrejo, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Susiloningsih, mengatakan, untuk mendapatkan minyak goreng warga harus rela antre di supermarket dengan membawa kupon.
"Satu orang hanya boleh mengambil satu kupon dan belinya juga dibatasi satu liter," ucapnya kepada TribunPantura.com, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Wali Kota Pekalongan Lakukan Penyederhanaan Birokrasi, Ingin Kinerja ASN Lebih Efektif dan Efisien
Baca juga: Bupati Andi Pasang Target Jepara Tembus Lima Besar Porprov 2023
Baca juga: Berwisata ke Kabupaten Tegal Wajib Aktifkan Aplikasi PeduliLindungi
Dirinya berharap agar pemerintah segera ikut andil menangani kelangkaan minyak goreng ini.
"Semoga minyak goreng tidak langka dan kembali normal seperti biasanya. Kalau seperti ini repot semua. Minyak goreng seperti intan. Apa masyarakat disuruh merebus semua masakannya? Karena tidak adanya minyak goreng," tandasnya.
Senada, dengan salah satu pedagang, Yuli menuturkan, sejak seminggu yang lalu, dirinya kesulitan mendapat minyak goreng.
Padahal sebelumnya, minyak goreng hampir setiap hari ada dan harganya stabil.
"Sekarang sulit mendapat minyak goreng. Kalau pun ada harganya mahal.
Dikatakannya, minyak goreng curah yang awalnya 1,5 liter harganya Rp 18 ribu dengan warnanya bening.
Sekarang menjadi Rp 29 ribu dan warnanya pun keruh.
"Sedangkan minyak goreng kemasan 900 mililiter merek Tawon yang dulu harganya Rp 12.600 sekarang menjadi Rp 17 ribu-18 ribu. Merk Fortune yang awalnya Rp 16 ribu sekarang jadi Rp 24 ribu," ungkapnya.
Ibu rumah tangga yang sehari-hari membuka warung nasi tersebut, saat ini hampir seluruh pedagang di pasar tidak memiliki stok minyak goreng.
"Kalau pedagang besar ada stok, pastinya langsung dijual semua. Lha ini di pasar tidak ada barangnya," ungkapnya.
Baca juga: Menko Luhut Minta Kepala Daerah Percepat Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Kesadaran Protokol Kesehatan Masyarakat di Kota Tegal Dinilai Masih Rendah
Baca juga: Berwisata ke Kabupaten Tegal Wajib Aktifkan Aplikasi PeduliLindungi
Sementara itu, Luluk Kusuma Agung Ariyadi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dindagkop dan UKM kabupaten Blora menegaskan, pihaknya akan melaksanakan sidak dan operasi pasar.
"Akan kita lakukan sidak, apakah barangnya benar-benar langka atau disembunyikan. Kita akan mencari tahu," ungkapnya. (*)