Berita Pekalongan
Grafik Angka Covid-19 Melonjak Luar Biasa, Kota Pekalongan Masuk PPKM Level 3
Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan, Jawa Tengah menunjukkan grafik yang luar biasa peningkatannya.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Pekalongan, Jawa Tengah menunjukkan grafik yang luar biasa peningkatannya.
Berdasarkan data dari https://corona.pekalongankota.go.id/ per tanggal 16 Febuari 2022, pukul 16.02 WIB, jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Kota Pekalongan mencapai 439 orang atau ada 59 penambahan kasus baru yang terjadi.
Dari data tersebut, Kota Pekalongan masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.
Baca juga: Langkah Deteksi Dini Penularan Covid-19, Ratusan Personel Kodim 0710 Pekalongan Diswab Massal
Baca juga: Ratusan Perangkat Desa Tak Jadi Dipecat, Bupati Wihaji: Diberi Waktu Tiga Tahun Tuntaskan Pendidikan
"Kota Pekalongan sudah masuk PPKM Level 3. Masyarakat harap menjaga diri masing-masing, pasalnya varian omicron ini cepat penularannya," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Diterangkan Aaf, panggilan akrabnya Wali Kota Pekalongan, batasan aktivitas masyarakat juga akan disesuaikan lagi sesuai PPKM Level 3.
"Kita naik lagi dikarenakan, kasus Covid-19 sudah di atas angka 300 kasus."
"Batasan-batasan di level 3, termasuk untuk kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang saat ini akan dievaluasi lagi," imbuhnya.
Menurut Aaf, untuk PPKM Level 2 memang PTM dilakukan 50 %, namun ada klaster sekolah, salah satu sekolah guru, karyawan, dan siswanya terpapar lebih dari 100 orang.
"Ini menjadi perhatian kami, nanti akan dikomunikasikan dan dikoordinasikan lagi kaitannya dengan PTM, apakah akan sesuai dengan level 3," ujarnya.
Baca juga: Pratama Arhan Tetapkan Jalankan Kuliah di Udinus Meski Bergabung di Klub Liga Sepakbola Jepang
Baca juga: DPRD Kudus Minta Guru Ngaji Pelaku Pelecehan Seksual Diproses Hukum
Pihaknya mengaku akan menerima masukan untuk PTM ini, pasalnya banyak orang tua menginginkan PTM 50 persen.
"Kami akan komunikasikan lagi selanjutnya," tambahnya. (*)