Berita Jateng
Mengenal Tanaman Bonsai Kelapa, Butuh Imajinasi untuk Dapatkan Bentuk yang Estetik
Berawal dari keisengannya mencoba menanam bonsai selama pandemi, Arif Nuryanto mulai tertarik untuk mengembangkannya sebagai ladang bisnis.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM, BANYUMAS - Bonsai menjadi tanaman unik yang banyak dicari pecinta tanaman hias.
Bentuknya yang mungil di atas pot tanaman hias ini dapat menghiasi outdoor dan indoor sehingga tampak asri.
Berawal dari keisengannya mencoba menanam bonsai setelah tidak dapat merantau di Tangerang karena pandemi, Arif Nuryanto pemuda asal Desa Klinting, Somagede, Banyumas mulai tertarik untuk mengembangkannya sebagai ladang bisnis.
Sudah banyak bonsai miliknya dibeli orang dari berbagai daerah seperti Purbalingga, Cilacap, Pekalongan, Semarang, hingga Nganjuk.
Mulai dari belajar otodidak melihat video di Youtube, sampai masuk komunitas bonsai dirinya membudidaya berbagai tanaman bonsai di sekitar rumahnya.
Baca juga: Labfor Polda Jateng Sebut Penyebab Kebakaran Johar Relokasi Akibat Korsleting Listrik
Baca juga: Bermodalkan Surat Tugas BIN Palsu, Rama Palak Pengelola Distribusi Solar di Semarang
Baca juga: Perajin Tahu Tempe di Tegal Tidak Mogok dan Tetap Produksi
Untuk membuat jenis bonsai kelapa, pertama memilih bibit kelapa yang baik bisa kelapa gading ataupun kelapa hijau.
Kelapa yang dipilih biasanya memiliki batok kecil.
Setelah muncul tunas letakkan pada media air sampai akarnya keluar lalu dipindahkan pada media tanah atau bisa tetap pada media air.
Seiring pertumbuhannya sayat pada bagian selaput dari batangnya setiap beberapa hari sekali agar tetap tumbuh dengan ukuran yang pendek.
Dalam membentuk dari setiap bonsainya dibutuhkan imajinasi yang kreatif untuk mendapatkan bentuk yang mempunyai nilai estetik.
Ada yang mempertahankan kulit kelapa dengan membentuk karakter tertentu, ada pula yang mengupasnya lalu mengecat pada bagian batoknya atau mungkin menghilangkan batok hanya ada batangnya saja.
"Saya bentuk dengan imajinasi saya sendiri dengan melihat keadaan bonsai pantasnya bentuk apa gitu," ungkap Arif Nuryanto, pemilik tanaman hias.
Untuk perawatannya dibutuhkan pupuk Deskatar atau NPK Mutiara setiap minggu hingga satu bulan sekali.
Untuk bagian daun ada cairan khusus untuk membasmi hama-hama yang dapat merusak daun.
Bonsai kelapa yang dimiliknya saat ini tinggal tersisa beberapa saja karena sudah diborong oleh pembeli mengingat untuk mendapat bentuk yang bagus dibutuhkan waktu hingga satu tahun dari setiap bonsai kelapanya.
Baca juga: Alun-Alun Kembangjoyo Becek, Bupati Pati Haryanto: Pembenahan Masih Tanggung Jawab Rekanan Proyek
Baca juga: Pompa Motivasi Tinggi, Komentar Pratama Arhan Jelang Hadapi Bali United
Baca juga: Angka Kasus Meninggi, Relawan BPBD Kota Tegal Kembali Turun Tangan Makamkan Jenazah Pasien Covid-19
Selain bonsai kelapa, dirinya juga membudidaya berbagai jenis bonsai seperti bonsai waru, bonsai cemara dan lain-lain.
Harga yang ditawarkan bermacam-macam tergantung dengan jenisnya mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah. (*)