Berita Batang
Inovasi DLH Batang Kurangi Volume Sampah, Olah Daun Jati Gugur di HKR Jadi Pupuk Kompos
Menjaga lingkungan tetap bersih menjadi salah satu tugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Penulis: dina indriani | Editor: Moch Anhar
TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Menjaga lingkungan tetap bersih menjadi salah satu tugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Tidak hanya itu berbagai inovasi juga dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang ada di Kabupaten Batang.
Salah satunya adalah sampah daun jati berguguran di Hutan Kota Rajawali yang diolah menjadi kompos.
"Jadi awalnya kita melihat sampah daun jati di HKR yang berguguran ini kan lumayan banyak ya, tadinya langsung dibuang ke TPA, kemudian kita berfikir sayang jika tidak dimanfaatkan.
Baca juga: Sejumlah Wilayah Pemalang Susah Sinyal, Pemkab Berharap Blank Spot Bisa Segera Teratasi
Baca juga: Warga Terganggu, Karaoke di Bugel Jepara Digeruduk, 6 LC dan 13 Botol Miras Diamankan
Lalu, dibuatlah rumah kompos untuk pengumpulan daun jati dari HKR dan langsung diolah di sini," tutur Kabid Tata Lingkungan DLH Batang, Ila Dhiama Warni, Kamis (24/2/2022).
Lebih lanjut, proses sampah daun yang diolah menjadi pupuk kompos membutuhkan waktu satu bulan lebih.
"Jadi dari sini kita olah dari butiran kasar, ke butiran lebih kecil dikumpulkan jadi satu ditunggu selama satu bulan agar mengurai lebih lembut, setelah itu dicampur kotoran kambing dan EM4 disimpan selama satu minggu jadilah pupuk," jelasnya.
Dikatakannya, pengolahan sampah daun jati di HKR ini berlangsung sejak dua minggu lalu dan rutin dilakukan setiap dua kali seminggu.
Sejak awal pengolahan, pihaknya telah mengumpulkan dan mengolah sebanyak kurang lebih satu ton sampah daun jati.
"Setiap hari HKR kan dibersihkan daun jati gugurnya dikumpulkan di rumah kompos ini, dan setiap senin dan kamis diolah, ini juga menjadi kegiatan baru bagi petugas kebersihan HKR, dan bisa menjadi tambahan penghasilan bagi mereka," ujarnya.
Ila mengatakan tujuan utama dalam pengolahan sampah ini tak lain untuk mengurangi volume sampah yang ada di Kabupaten Batang dengan dimanfaatkan kembali.
Selain itu juga sebagai upaya untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
Baca juga: Sejumlah Pedagang di Pasar Kendal Kelimpungan Cari Stok Minyak Goreng
Baca juga: Dorong Kesiapan Hadapi Musibah Kebakaran, ASN di Pekalongan Belajar Penggunaan APAR
"Kita ingin memberikan sesuatu yang lebih baik untuk Batang yaitu dengan kompos ini, kemarin kita juga telah memperingati hari sampah nasional dengan ini juga upaya kita untuk membantu kurangi emisi gas rumah kaca, serta mengatasi perubahan iklim," imbuhnya.
Dia berharap dengan adanya kompos ini juga turut membantu petani dan apabila respon masyarakat bagus akan dijual dan diedarkan.
"Karena terbilang masih baru beroperasional, kita jalan dulu dan melihat hasilnya serta respon masyarakat, nanti kita akan jual di even minggon jatinan, penjual tanaman dan petani," pungkasnya. (*)