Berita Jateng
Aliran Listrik Diputus, Kini Siswa di Blora Bisa Belajar dengan Pencahayaan Baik
Setelah sempat kurang lebih dua hari belajar mengandalkan lilin, kini dua siswa di Blora kembali menikmati belajar menggunakan listrik.
TRIBUNPANTURA.COM, BLORA – Setelah sempat kurang lebih dua hari belajar mengandalkan lilin, kini dua siswa di Blora kembali menikmati belajar menggunakan listrik.
Dua pelajar tersebut yakni Adinda Kirana kelas 1 SDN 5 Jepon dan Karinia Putri Kelas 7c SMPN 1 Jepon.
Hal ini lantaran dua petugas PLN Blora sudah mengembalikan meteran listrik dan memasangnya di tempat semula.
“Alhamdulillah sudah nyala. Sekitar pukul 15.30 WIB. Matur nuwun pak Bupati dan pak PLN,” kata Karinia Putri, Siswa Kelas 7c SMPN 1 Jepon kemarin.
Dirinya mengaku sedih karena 2 hari petengan.
Baca juga: Ada Penataan Ulang Lapak Pasar Johar Semarang, Belum Semua Pedagang Pecah Belah Bersedia Dipindah
Baca juga: Sekolah di Batang Gelar PTS Tatap Muka, Disdikbud Terapkan Prokes Ketat dan Sistem Shifting
Baca juga: Mulai Hari Ini, Polres Pekalongan Gelar Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022
Padahal hanya telah 6 hari langsung dicabut sambungan listriknya.
Namun dia bersyukur sebab kemarin sore sudah dipasang kembali.
"Akhirnya bisa belajar dengan tenang," ujarnya.
“Terimakasih sudah menyala listriknya. Nanti malam bisa belajar lagi dengan tenang,” tambahnya.
Sementara itu, orang tua Karin, Muhadi bersyukur aliran listrik dirumahnya sudah kembali menyala.
Dirinya berharap ke depan tidak lagi ada kejadian serupa seperti dirinya.
Kalaupun mau mengambil atau memutus diharapkan kulonuwun terlebih dahulu. Sehingga bisa mempersiapkan segala sesuatunya.
"Dua malam petengan. Alhamdulillah ini sudah dipasang lagi. Besok anak-anak test Semester. SD dan SMP. Jadi bisa belajar dengan tenang,” terangnya.
Sebelumnya, Adinda Kirana dan Karinia Putri terpaksa belajar mengandalkan lilin.
Sebab sambungan listrik dirumahnya dicabut atau diputus sementara oleh petugas PLN.
Pemutusan ini karena Muhadi dan Putri Oktaviana Nayoari telat bayar tagihan listrik.
Besarannya Rp 20.200.
Akibatnya, sejak Sabtu malam, Karinia sekeluarga menikmati malam tanpa listrik.
Belajarpun jadi tidak nyaman.
Orangtuanya juga sudah datang ke PLN.
Namun diminta untuk menunggu hingga Selasa.
Sementara itu, Manager PLN Blora Andri Yoga Pratama mengaku, untuk para pelanggan diharapkan bayar listrik tepat waktu. Sebab, kalau telat PLN bakal melakukan pemutusan sementara.
“Pada prinsipnya, untuk yang di Jepon, PLN sudah bisa melakukan pemutusan,” terangnya.
Karena sudah diputus, yang perlu dilakukan pelanggan adalah melunasi tunggakan.
Berikutnya, tinggal koordinasi dengan petugas masing-masing untuk penyalaan kembali.
“Kita juga melihat historisnya seperti apa saat melakukan pemutusan,” bebernya.
Andri Yoga Pratama menambahkan, pemutusan ini dilakukan karena beberapa alasan.
Baca juga: Mundur Lagi, Pedagang Kecewa Hasil Revitalisasi Pasar Martoloyo Belum Bisa Dinikmati
Baca juga: Kurangi Angka Kecelakaan, Personel Polda Jateng Dikerahkan pada Operasi Keselamatan Candi 2022
Pertama, pelanggan sering telat sejak bulan September.
Selanjutnya, pada saat petugas ke lokasi dan penyegelan, yang bersangkutan membuka segel sepihak.
Siang disegel dan malam dibuka sepihak.
Akhirnya petugas melakukan tindakan pemutusan. (*)