Berita Jepara
Harga BBM Pertamax Naik, Warga Jepara Berbondong-Bondong Beralih ke Pertalite
Masing-masing karyawan di SPBU tersebut mengungkapkan sejak pertamax resmi naik ke harga Rp 12.500, warga ramai-ramai membeli ke Pertalite.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, JEPARA - Tulisan terbaca "Pertalite Habis" terpampang di dekat mesin pengisian bahan bakar minyak di SPBU Atlantis di Desa Sengonbugel, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.
Seorang karyawan berjaga, Sabtu (2/4/2022), mengatakan pertalite sudah habis sejak semalam.
Pihak SPBU kini sedang menunggu pengisian.
Kondisi yang sama juga ditemui Tribun Pantura saat memantau SPBU di bagian selatan Kabupaten Jepara, seperti SPBU Kriyan, SPBU Krasak, SPBU Sengon, dan SPBU Nalumsari.
Empat SPBU itu menginformasikan "Pertalite sedang dalam perjalanan" atau "Mobil Tangki sedang dalam Perjalanan."
Masing-masing karyawan di SPBU tersebut mengungkapkan sejak pertamax resmi naik ke harga Rp 12.500, warga ramai-ramai membeli ke Pertalite.
Karena Pertalite yang paling murah dibanding Pertamax, per liter Rp 7.650.
Hal itu dilakukan Ardi Hanggarjito (28). Dia mengakui saat ini terpaksa beralih menggunakan Pertalite karena harga Pertamax mahal.
Padahal sebelumnya, ia termasuk pelanggan setia Pertamax.
Karena kualitas bahan bakar minyak Pertamax lebih bagus untuk mesin ketimbang Pertalite.
Tapi kini setelah harga Pertalite dengan Pertamax memiliki selisih lumayan besar, ia terpaksa tidak lagi menggunakan Pertamax.
Menurutnya, kenaikan harga Pertamax saat ini sangat mempengaruhi pengeluarannya.
"Dulu saat harga pertamax masih Rp 9 ribu, uang Rp 15 ribu bisa beli Pertamax untuk pergi dan pulang dari Tahunan ke Kalinyamatan dua kali".
"Sekarang dengan harga Pertamax per liter Rp 12.500, tidak bisa," kata warga Desa Pekalongan, Kecamatan Batelait, Kabupaten Jepara itu, Sabtu (2/4/2022).