Berita Batang

Dugaan Kecurangan PPDB Online, Ini Kata Kepala SMAN 1 Batang

Dugaan kecurangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online jalur zonasi di SMAN 1 Batang mulai menemukan indikasi baru.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
TribunPantura.com/Dina Indriani
Sejumlah orangtua siswa yang namanya menghilang dari jurnal PPDB Online SMAN 1 Batang saat audiensi dengan pihak sekolah, Kamis (7/7/2022). 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Dugaan kecurangan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online jalur zonasi di SMAN 1 Batang mulai menemukan indikasi baru.

Kecurigaan itu juga sempat diutarakan orangtua siswa korban menghilangnya mendadak nama dari jurnal PPDB online di menit akhir penutupan.

Kepala SMAN 1 Batang, Sukalim, mengakui ada indikasi pihak yang mempermainkan sistem PPDB Online hal itu muncul saat pengecekan sistem.

Pihak yang menggunakan IP Address yang sama itu terindikasi mengubah data sembilan siswa yang terpental, pilihan para siswa diganti ke luar jalur zonasi hingga ke sekolah yang jauh.

Baca juga: Berburu Oleh-oleh Khas Kota Pekalongan? Bisa Datang ke 3 Sentra Oleh-oleh Ini

Ia menyampaikan itu saat beraudiensi dengan orangtua calon siswa yang terpental.

Pihak sekolah juga sudah menyampaikan laporan tertulis ke tingkat Jateng. 

Sukalim menuturkan sudah meminta klarifikasi terhadap orangtua calon siswa yang mendaftar di detik-detik akhir.

Pihaknya juga sudah merekam seluruh keterangan tersebut.

Baca juga: Banyak Pengusaha Nakal, Tim Gabungan Kendal Bakal Intensifkan Penertiban Reklame Tak Berpajak

"Semua dokumen terkait terpentalnya anak bapak ibu, secara berjenjang sudah saya laporkan mulai cabang dinas, hingga ke dinas (Disdikbud Jateng). Sampai detik ini belum ada keputusan," tuturnya saat audiensi dengan orangtua siswa kemarin, Kamis (7/7/2022).

Sukalim menyatakan selalu mengawal proses laporan namun, pihaknya tetap menunggu keputusan dari dindikbud Jateng.

Anggota DPRD Batang, Tofani Dwi Ariyanto, juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Ia bahkan meminta pihak sekolah proaktif untuk menuntaskan masalah itu.

Baca juga: Turun Lagi, Harga Emas Antam Semarang Hari ini Rp 977.000 Per Gram

Pria yang tinggal dekat dengan SMAN 1 Batang itu mengaku terganggu dengan peristiwa tersebut.

"Saya sebenarnya kecewa dengan pernyataan sekolah yang seolah lepas tangan, dan seolah tidak ada jaminan warga sekitar bisa bersekolah, padahal zonasinya dekat," ujarnya, Jumat (8/7/2022).

Terkait dengan kecurigaan oknum dengan IP Adress yang mengubah data, politisi PDI Perjuangan itu mengusulkan agar lapor ke aparat penegak hukum.

"Kalau memang sekolah merasa turut dirugikan ya alangkah baiknya sama-sama dengan orangtua siswa ke Polres atau ke Polda Jateng," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved