Berita Jateng
Kepala BPS Jateng Sebut Tingkat Inflasi Tahunan Jawa Tengah Pada Oktober 2022 Capai 6 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat tingkat inflasi di Jawa Tengah bulan Oktober 2022 mencapai
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat tingkat inflasi di Jawa Tengah bulan Oktober 2022 mencapai sebesar 6 persen (year on year).
Hal itu dikatakan Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana saat rilis secara virtual, Selasa (1/11/2022).
"Secara yoy, saat ini posisi inflasi (Jateng) 6 persen persis, yaitu 6,00 persen.
Sedangkan untuk kumulatif selama tahun kalender dari Desember 2021 sampai Oktober 2022 tercatat 4,98 persen.
Ini tentunya kita (Jawa Tengah) sudah melampaui batas psikologis karena harapannya kita berada di sekitar 3 persen," kata Adhi.
Adhi lebih lanjut mengatakan, inflasi secara tahunan yang mencapai 6 persen ini terjadi karena kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran.
Inflasi kelompok pengeluaran tertinggi masih didominasi kelompok pengeluaran transportasi yang secara yoy disebutkan telah mencapai 16,23 persen.
Kemudian disusul makanan, minuman, dan tembakau mencapai 7,62 persen; dan perawatan pribadi dan jasa lainnya nilai inflasinya 7,49 persen yoy.
"Dan secara Yoy, kota yang mempunyai inflasi tertinggi dari 6 kota inflasi adalah Surakarta disusul Cilacap.
Sedangkan kota yang inflasinya relatif lebih rendah dibandingkan kota lain adalah Semarang," terangnya.
Di sisi lain, tercatat pada bulan Oktober 2022 terjadi deflasi sebesar 0,12 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 112,64.
Disebutkan dari enam kota IHK di Jawa Tengah, tiga kota mengalami deflasi dan tiga kota mengalami inflasi.
Deflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang sebesar -0,18 persen dengan IHK sebesar 112,20 diikuti Kota Tegal sebesar -0,07 persen dengan IHK sebesar 113,76; dan deflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar -0,06 persen dengan IHK sebesar 114,20.