Berita Pekalongan

Para Badut dan Robot Hibur Anak-Anak Korban Banjir di Kota Pekalongan

Aksi kocak sejumlah badut dan tokoh peraga yang diperankan oleh komunitas mengundang gelak tawa ratusan anak korban banjir.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Dokumentasi
Badut dan tokoh peraga yang diperankan oleh komunitas menghibur korban banjir di pengungsian Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. 

TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Aksi kocak sejumlah badut dan tokoh peraga yang diperankan oleh komunitas mengundang gelak tawa ratusan anak korban banjir di pengungsian Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.

Para anak-anak korban banjir pun tampak riang gembira, saat menerima cemilan dan hiburan dari para badut dan tokoh peraga yang didatangkan khusus untuk menghibur mereka secara gratis.

Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi kepada aksi sosial yang ditunjukkan oleh para badut dan pesulap, serta komunitas robot tersebut untuk membangkitkan semangat anak-anak, pasca banjir yang menggenangi rumah dan sekolah mereka.

Baca juga: Pj Bupati Batang Lani Minta OPD Komitmen Kirim Penyusunan LPPD Tepat Waktu

"Alhamdulillah, teman-teman dari komunitas badut dan pesulap serta komunitas robot Kota Pekalongan, selama ini peduli melanjutkan kepeduliannya terhadap anak-anak korban banjir di pengungsian Kelurahan Degayu ini."

"Dengan kegiatan trauma healing ini, anak-anak tidak mengalami trauma akibat bencana banjir yang terjadi beberapa waktu lalu," kata Salahudin saat rilis yang diterima, Selasa (10/1/2023).

Wawalkot Salahudin berharap, anak-anak bisa tetap tumbuh meski di tengah lingkungannya mengalami berbagai masalah, salah satunya bencana banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi maupun air rob.

Sehingga, mereka kesulitan untuk belajar di sekolah, belajar mengaji di TPQ, dan aktivitas lainnya.

Baca juga: Pembangunan Tower di Tambak Mulyo Semarang Dihentikan dan Disegel Satpol PP, Ini Sebabnya

"Suasana seperti ini membantu mereka untuk tetap bergembira walaupun di tengah lingkungan yang kurang menyenangkan bagi mereka," imbuhnya.

Pihaknya menekankan, agar para orangtua dapat memahami psikologi anaknya.

Mengingat, suasananya masih dalam kondisi banjir, maka sebagai orangtua harus memahami psikologi anak, kita tidak bisa melarang anak bermain-main di banjir, yang terpenting dampak negatifnya bisa diminimalisir.

"Di situasi banjir seperti ini, kalau kita mencegah anak-anak tidak boleh keluar rumah juga bisa saja anak-anak malah tambah stress. Kita minimalisir saja dampak negatifnya," tambahnya.

Baca juga: Kepala BNN Tegal Ungkap Peredaran Obat Terlarang di Tegal dan Sekitarnya Makin Marak, Rambah Pelajar

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Kota Pekalongan untuk update pengungsi banjir saat ini ada 140 jiwa. Terbagi di 9 titik pengungsian banjir. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved