BRI Liga 1
Kerusuhan Suporter PSIS Semarang, 7 Orang Polisi Terluka dan Fasilitas Umum Rusak
Kerusuhan suporter PSIS Semarang dengan pihak kepolisian menyebabkan sejumlah kerusakan.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
Di lokasi ini, rombongan suporter terus merangsek memaksa menuju arah stadion. Mereka melempari polisi dengan batu dan botol.
"Penyekatan ketiga dilakukan di kawasan Stadion Jatidiri," kata Iqbal.
Imbauan petugas melalui pengeras suara tak digubris massa.
Termasuk sudah dilakukan negosiasi dari negosiator Polwan, dan pihak PSIS.
Namun, tahapan ini tetap tak berhasil membuat massa kembali.
Sekira 1.500 suporter saat itu terus mencoba merangsek ke dalam stadion.
Mereka juga melempari polisi dengan batu hingga botol.
Polisi akhirnya melontarkan gas air mata untuk membubarkan massa.
"Penggunaan gas air mata adalah opsi terakhir setelah semua penyekatan tidak mampu membendung massa," imbuhnya.
Ia menjelaskan, persiapan pengamanan pertandingan itu sudah digelar sepekan sebelumnya.
Mulai dari rapat dengan panitia pelaksana pertandingan di di Polrestabes Semarang, Jumat (10/2/2023).
Panpel pertandingan mengundang seluruh instansi yang terlibat pelaksanaan pertandingan sekaligus menyatakan belum ada tiket terjual sebelum ada rekomendasi dari Polrestabes Semarang, Selasa (15/2/203).
Selanjutnya, Polrestabes Semarang kemudian mengeluarkan rekomendasi pertandingan digelar tanpa penonton.
"Rekomendasi diambil setelah dilakukan rapat dengan panpel dan yang terkait lainnya, termasuk pertimbangan-pertimbangan lain khususnya faktor keamanan," imbuh Iqbal. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.