Berita Tegal

Ratusan Warga Kabupaten Tegal Keracunan Timbal, Bupati: Bahaya Paparan Timbal di Depan Mata

Pada tahun 2011, sekitar 88 persen dari 400 orang dewasa di Tegal memiliki kadar timbal dalam darah diatas 10 mikrogram per desiliter.

Tribunpantura.com/Desta Leila Kartika
Bupati Tegal Umi Azizah, saat memberikan sambutan pada acara Seminar Diseminasi Rencana Aksi Pengurangan Keracunan Timbal Pada Anak di Kabupaten Tegal tahun 2023-2027. Berlokasi di Syailendra Convention Hall Grand Dian Hotel Slawi, Selasa (23/5/2023). 

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Pemerintah Kabupaten Tegal bersama UNICEF, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), melaksanakan Seminar Diseminasi Rencana Aksi Pengurangan Keracunan Timbal Pada Anak di Kabupaten Tegal tahun 2023-2027 di Syailendra Convention Hall Grand Dian Hotel Slawi, Selasa (23/5/2023). 

Bupati Tegal Umi Azizah, berharap agar seminar ini dapat memberikan pemahaman yang bisa membentuk kesadaran, menggerakkan langkah untuk bekerjasama, bersinergi dan berkolaborasi sesuai dengan peran masing-masing dalam mencegah, mengurangi keracunan timbal pada anak.

“Anak-anak di bekas lokasi sentra peleburan logam dari material aki bekas di Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna menjadi prioritas."

"Aktivitas peleburan logam di Pesarean yang telah dilakukan sejak tahun 70-80an, direlokasi tahun 2009 ke PIK Kebasen menyisakan sejumlah persoalan kesehatan dan lingkuhan hidup."

"Hal itu menempatkan Kabupaten Tegal dalam daftar prioritas nasional pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 kategori kelas satu,” jelas Umi.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, lanjut Umi, pada tahun 2011 sekitar 88 persen dari 400 orang dewasa di Tegal memiliki kadar timbal dalam darah diatas 10 mikrogram per desiliter. 

Dimana 16 persen di antaranya memiliki kadar timbal dalam darah diatas 45 mikrogram. 

Hasil penelitian lain juga menunjukkan dari 60 orang responden yang sedang atau pernah bekerja di peleburan logam, kadar timbal dalam darahnya rata-rata diatas 10 mikrogram.

“Merespon yang demikian, harus ada upaya aksi multisektor juga multistakeholder. Bahaya paparan timbal ada di depan mata."

"Pada anak bisa memengaruhi perkembangan sel otak dan berakibat pada menurunnya IQ, perubahan perilaku seperti berkurangnya rentang perhatian, meningkatkan perilaku anti sosial dan berkurangnya capaian pendidikan,” papar Umi.

Lewat seminar tersebut, diharapkan dapat mencapai tujuan tersosialisasikannya dokumen rencana aksi pengurangan keracunan timbal pada anak di Kabupaten Tegal tahun 2023-20287, serta di dapatkannya komitmen dari pemangku kepentingan dalam mendukung kegiatan implementasi rencana aksi. 

Seminar ini mengundang narasumber berkompeten seperti Direktur Pemulihan lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 dan Non B3 (PLTTDLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan KehutanaN (KLHK) Haruki Agustina, Kepala Perencanaan UNICEF Indonesia, Program Manager Vital Strategies Indonesia Ferhad Alsadad, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal Muchtar Mawardi, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni.

"Nantinya lewat seminar ini akan terbentuk tim inti pengurangan keracunan timbal pada anak Kabupaten Tegal."

"Setelah dokumen diseminasi, maka akan lahir satu peraturan Bupati (Perbup) yang akan menguatkan secara formal bahwa dokumen tersebut sudah bisa diimplementasikan," ujar Umi. 

Terpisah, Program Manager Vital Strategies Indonesia Ferhad Alsadad, mengungkapkan Kabupaten Tegal dipilih karena memiliki pengalaman yang cukup baik dalam pemulihan lahan terkontaminasi limbah.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved