Berita Jateng

Parpol di Jateng Siapkan Pondasi Hadapi Pemilu 2024, Solidkan Kader Menangkan Pemilu

Talkshow Berebut Lumbung Suara di Jawa Tengah Menuju Pentas Nasional diisi oleh beberapa ketua partai politik di Jawa Tengah dan pakar politik.

Penulis: faisal affan | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Franciskus Ariel Setiaputra
Pemberian plakat penghargaan kepada sejumlah tokoh dalam acara talkshow tribun network 'Berebut Lumbung Suara di Jawa Tengah Menuju Pentas Nasional', di Hotel Santika Premiere Semarang, Kamis (25/5/2023). 

Tidak hanya bekerja keras untuk memenangkan Ganjar Pranowo, PPP juga solid ingin memenangkan Pemilu 2024.

"Hari ini PPP solid tanpa konflik memenangkan Pemilu 2024," pungkasnya.

Ketua Harian DPD Partai Golkar Jateng H Wihaji (kuning) hadir sebagai narasumber dan peserta aktif dalam acara Talkshow Tribun Series bertopik
Ketua Harian DPD Partai Golkar Jateng H Wihaji (kuning) hadir sebagai narasumber dan peserta aktif dalam acara Talkshow Tribun Series bertopik "Berebut Lumbung Suara di Jawa Tengah Menuju Pentas Nasional" yang diselenggarakan Tribun Jateng di Hotel Santika Premiere Semarang, Kamis (25/5/2023). (Tribunpantura.com/Franciskus Ariel Setiaputra)

Ketua Harian Golkar Jawa Tengah Wihaji, menegaskan Golkar yakin memiliki cara jitu untuk menjadi pemenang Pemilu 2024.

"Kita punya sejarah kekuasaan. Golkar tahu caranya menang dan ikut menang. Karena siapapun pemenangnya Golkar ikut," tegasnya.

Golkar sampai saat ini masih kekeh akan mencalonkan ketua umum Airlangga Hartarto untuk menjadi capres 2024.

"Sesuai dengan arahan Munas, kami tetap akan mendukung pak Airlangga Hartarto menjadi capres. Tapi walaupun tidak ada di situ tidak masalah. Siapapun pemenangnya kami ikut menang," ujarnya.

Menanggapi pernyataan beberapa perwakilan partai politik yang hadir, Djunaidi, pakar hukum tata negara dari Universitas Semarang mengatakan pemilihan umum terbuka atau tertutup harus menjadi perhatian para parpol.

"Kalau pemilihan tertutup hati-hati, PDIP belum tentu bisa menjadi pemenang Pemilu lagi. Karena pencitraan yang dibangun akan berpengaruh kepada suara. Pemilih Jawa Tengah itu pemilih tradisional. Tidak melihat calon yang pinter, tapi yang bisa menghambil hati rakyat," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved