Pungli di Sekolah
GMPK Jawa Tengah Apresiasi Ganjar Pranowo Soal Pungli di SMKN 1 Sale, Tapi Beri Catatan Begini
GMPK Jawa Tengah mengapresiasi ketegasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pemberantasan tindak pidana korupsi dan pungutan liar (pungli).
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - DPW Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Jawa Tengah mengapresiasi ketegasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pemberantasan tindak pidana korupsi dan pungutan liar (pungli).
Sebagaimana diketahui, Ganjar Pranowo telah mencopot Kepala SMKN 1 Sale Rembang dari jabatannya usai mendapat aduan pungli berkedok infak dari siswa.
Tindakan pencopotan tersebut menuai pro dan kontra dari banyak kalangan mengingat keputusan diambil dalam waktu singkat.
Ketua DPW GMPK Jawa Tengah, Edy Susanto mengatakan, sebagai kepala daerah, Ganjar memiliki semangat untuk memberantas praktik korupsi dan pungli yang sudah mendarah daging di berbagai instansi di Indonesia.
Baca juga: Inovatif, Satpolairud Polres Batang Sulap Kapal Patroli Jadi Kapal Pintar untuk Anak-anak Pesisir
"Kami dari GMPK Jawa Tengah, mengapresiasi tindakan Gubernur yang mencopot jabatan siapa saja pejabat yang terbukti melakukan tindak korupsi dan pungli. Semangat pemberantasan korupsi ini harus terus digelorakan," kata Edy Susanto, dalam keterangannya, Selasa (18/7/2023).
Menurutnya, apabila memang terbukti melakukan pungli perlu dilakukan sanksi sesuai dengan aturan.
Tujuannya untuk memberikan efek jera dan menjadi pembelajaran bagi kepala sekolah atau pejabat lainnya.
Hanya saja, katanya, adanya praktik pungli di sekolah kemungkinan disebabkan beberapa faktor. Misalnya, karena kebutuhan dana operasional sekolah atau lainnya.

Baca juga: Bupati Umi Azizah Sambut Kepulangan 984 Jemaah Haji Kabupaten Tegal, Titip Pesan Begini
Terlepas dari itu, sangat memungkinkan sekolah lain melakukan hal yang sama namun tidak ada yang melaporkan.
"Terlepas memberikan efek jera, perlu dikaji kembali kenapa masih ada saja sekolah yang melakukan praktik dengan berbagai kedok. Bahkan bisa jadi, banyak sekolah lain melakukan hal serupa, hanya tidak ada laporan," ujarnya.
Sebenarnya, pihaknya menyayangkan keputusan pencopotan yang diberikan Gubernur Ganjar Pranowo ke Kepala SMKN 1 Sale. Alasannya, keputusan tersebut dinilai tergesa-gesa tanpa melihat secara komprehensif sebab dan akibatnya.
"Adanya pencopotan yang tergesa-gesa itu dan menjadi viral, akhirnya membentuk perspektif negatif pada sekolah tersebut. Kondisi itu tentu membuat para siswa kurang nyaman belajar di sekolah tersebut," jelasnya.
Baca juga: Gandeng Badan Bahasa Kemendikbudristek, Kampung Seni Tegal Akan Pentaskan Sampak Tegalan
Keputusan pencopotan jabatan kepala sekolah, tambahnya, hendaknya diberikan setelah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Termasuk pungli tersebut diperuntukkan untuk apa dan apakah ada korupsi di dalamnya.
Sebelumnya, kasus pungli berkedok infak di SMKN 1 Sale diketahui Gubernur Ganjar Pranowo saat berdialog dengan salah satu siswa dalam acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang.
Siswa itu mengatakan dimintai uang infak setiap kenaikan kelas. Padahal seluruh SMA dan SMK Negeri di Jateng bebas biaya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.