Tahun Baru Islam

Nguri-uri Budaya, Pemkab Batang Gelar Kirab dan Jamasan 70 Pusaka Daerah di Malam 1 Suro

Pemerintah Kabupaten Batang menggelar ritual kirab dan jamasan puluhan pusaka daerah di Pendopo Kabupaten menjelang malam 1 Suro.

|
Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Tribun-Pantura.com/Dina Indriani
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat ikut menjamas pusaka daerah di Pendopo Kabupaten Batang, Selasa (28/7/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang menggelar ritual kirab dan jamasan puluhan pusaka daerah di Pendopo Kabupaten menjelang malam 1 Suro atau tahun baru Islam, Selasa (18/7/2023) malam.

Sebelum kirab mengelilingi Pendopo Kabupaten, terdapat ritual penyerahan tombak abirawa kepada Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki kemudian diserahterimakan kepada lurah kirab yaitu Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro dan diserahkan kembali kepada Parogo sebagai tanda mulainya kirab.

Puluhan pusaka itu dikirab oleh sesepuh adat atau ahli waris.

"Ini dilakukan setahun sekali setiap malam satu suro, jadi semua pusaka milik Pemkab Batang termasuk tombak abirawa, totalnya ada kurang lebih 70 pusaka, yang mana tadi pagi sudah mulai dijamas, semua pusaka itu yang selama ini dirawat Pemkab Batang," tutur Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki.

Baca juga: Begini Penyelamatan Diri Masinis dan Asisten KA Brantas Usai Tabrak Truk Tronton di Semarang

Lebih lanjut, Lani menyampaikah bahwa kegiatan kirab dan jamasan pusaka ini tak lain untuk uri-uri budaya dan melestarikan warisan leluhur.

"Tujuannya uri-uri budaya Jawa dan di Batang banyak sekali peninggalan leluhur yang harus kita jaga kelestariannya diantaranya dgn penjamasan pusaka," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro menjelaskan untuk penjamasan sendiri memang sudah dilakukan pada pagi di Kantor Disdikbud Batang namun hanya untuk keris-keris khusus untuk tombak abirawa dijamas di Pendopo Kabupaten.

"Kegiatan ini artinya kita nguri-uri budaya, ini kan termasuk tinggalkan leluhur kita, salah satu bentuknya adalah memelihara pusaka ini yaitu dengan menjamas."

"Logikanya kan kalau tidak dibersihkan  neyeng  dan lain lain disamping itu mengajari kepada anak kita bahwa bangsa Indonesia itu punya budaya yang sangat tinggi," tuturnya.

Baca juga: Tunggakan Iuran Peserta BPJS Kesehatan di Kantor Cabang Pekalongan Capai Rp 30 Miliar

Usai prosesi penjamasan, Pemkab Batang juga menyuguhkan pagelaran wayang yang dapat dinikmati masyarakat secara virtual melalui akun youtube Pemkab Batang.

"Dalam rangkaian budaya ini selain jemasan juga digelar pagelaran wayang dengan lakon Ki Suwitno dan dalang cilik Beta Ardana Putra," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved