Berita Tegal
Diskominfo Kabupaten Tegal Ajari Kader Fatayat NU Internet Cerdas dan Produktif, Ini Tujuannya
Diskominfo Kabupaten Tegal, mengadakan kegiatan Bimtek Internet Cerdas, Kreatif, dan Produktif (INCAKAP) dengan peserta kader Fatayat NU.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tegal, mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Internet Cerdas, Kreatif dan Produktif (INCAKAP) dengan peserta 100 orang dari kader Fatayat NU Kabupaten Tegal.
Bimtek INCAKAP berlangsung di Gedung Pertemuan KPRI Bakti Husada, Dukuhwringin, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal selama dua hari 29-30 Agustus 2023.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal, Nurhayati menjelaskan, tujuan Bimtek INCAKAP yakni mewujudkan masyarakat Kabupaten Tegal baik ASN dan Non ASN memiliki pengetahuan di bidang teknologi informasi dan transformasi digital.
"Adapun materi pada Bimtek INCAKAP tahun 2023 ini, meliputi materi umum seperti Aman dan Bijak Dalam Bermedia Sosial, Bijaksana Dalam Berbelanja Online, dan Pemanfaatan Aplikasi Manajemen Project dan Tim," ujar Nurhayati, dalam rilis yang diterima, Rabu (30/8/2023).
Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan Pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Didakwa Terima Gratifikasi Rp 16,6 M dan TPPU
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah menuturkan, agenda Bimtek INCAKAP kali ini dirancang untuk membuka wawasan, meningkatkan peran perempuan, terutama generasi millenial dalam dunia teknologi dengan memperkuat literasi digital penggunaan internet secara cerdas, kreatif dan produktif.
Ketika dilakukan bersama-sama, lanjut Bupati Tegal, tidak hanya memberikan peluang, tetapi juga mengukuhkan kolaborasi untuk menginspirasi dan mewujudkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh setiap perempuan Fatayat, sebagai agen perubahan dan pendorong kesetaraan gender.
''Berbicara peluang, saya melihat ada potensi dari sisi ekonomi digital negara kita yang luar biasa. Bahkan hingga tahun 2025, nilainya diperkirakan mencapai Rp 1.700 triliun. Untuk memaksimalkan potensi ini, dibutuhkan sekitar 9 juta talenta digital," papar Umi.
Oleh sebab itu, menurut Bupati Umi Azizah, pemerintah menargetkan ada 600.000 talenta digital baru yang tercipta setiap tahunnya.
''Kalau sekarang jumlahnya masih jauh dari separuh kebutuhan tersebut. Padahal jika dilihat secara statistik, total jumlah pemilik telepon seluler di Indonesia mencapai 370,1 juta orang, melebihi jumlah penduduknya yang sebanyak 273,8 juta orang. Sementara pengguna internet sudah mencapai 210,3 juta orang. Selain itu, pengguna aktif media sosial mencapai 196,7 juta orang," ungkapnya.
Baca juga: Ini yang Dilakukan Bupati Tegal Pastikan Bantuan Rehab RTLH Tepat Sasaran dan Tak Ada Potongan
Disampaikan Bupati Tegal, hal tersebut tentunya merupakan potensi sumber daya manusia dari sisi jumlah atau kuantitas, tapi dari segi kualitas, kiranya masih perlu upaya keras lagi untuk meningkatkan literasi digitalnya.
''Hal ini tentunya tidak terlepas dari kebiasaan pengguna internet yang cenderung pasif, mudah termakan hoaks, tergiur arisan bodong, terjebak pinjaman online ilegal, hingga menjadi korban kejahatan siber seperti kebocoran data pribadi, pembajakan akun media sosial, pencurian uang di rekening bank dan sebagainya," jelas Bupati Umi.
Dilihat dari indeks literasi digital Indonesia tahun 2022, lanjut Umi, memang ada kenaikan 0,05 poin dari 3,49 menjadi 3,54 atau kategori sedang.
''Namun dari sisi indeks daya saing digital Indonesia tahun 2022, kita berada di urutan ke-51 dari 63 negara, kita masih masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Sedangkan dari aspek etika digital, riset tahunan Microsoft tentang indeks kesopanan warga tahun 2021 telah menempatkan Indonesia pada peringkat ke-29 dari 32 negara," ujarnya.
Baca juga: Resmikan SPBUN Program SOLUSI Nelayan di Kabupaten Pekalongan, Ini Harapan Menteri Teten
Indeks tersebut, kata Umi, menunjukkan merosotnya etika atau kesopanan bersosial warganet Indonesia di dunia maya, penyebaran kabar bohong, penipuan, hingga perundungan siber.
''Kondisi atau situasi inilah yang harus kita ubah. Salah satunya dengan mencetak talenta-talenta digital yang mumpuni karena masih kekurangan. Masyarakat masih harus terus didorong agar mau memanfaatkan teknologi internet untuk hal-hal yang produktif, salah satunya melalui bimtek semacam ini,'' tandas Umi. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.