Berita Demak

PGSI Sebut 2.000 Pelajar di Kabupaten Demak Kecanduan Judi Online

PGSI Kabupaten Demak menyebut ada sekiranya 5 persen dari total  jumlah pelajar di Kabupaten Demak dari SD hingga SMA sudah kecanduan judi online.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Tito Isna Utama
Ilustrasi - permainan judi online di gawai. 

TRIBUN-PANTURA.COM, DEMAK - Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Demak menyebut ada sekiranya 5 persen dari total  jumlah pelajar di Kabupaten Demak dari SD hingga SMA sudah kecanduan judi online.

Ketua PGSI Cabang Demak, Noor Salim menyampaikan bahwa berdasarkan data dari pengurus PGSI 14 kecamatan, perkiraan di Kabupaten Demak ada 2.000 siswa yang mengakses judi online atau 140-an anak per kecamatan dan tersebar di beberapa sekolah.

"Jumlah siswa mulai RA/TK, SD/MI, MTs/SMP, SMA/MA/SMK mencapai 40.000. Dari total itu, 30 persen kecanduan game online yang terafiliasi dengan judi online."

"5 persen atau 2.000-an pelajar sudah mengakses judi online," kata Noor Salim, Rabu (25/10/2023).

Dengan temuan tersebut lanjut kata Noor Salim, mendesak pemerintah untuk bisa menutup judi online maupun game online yang digandrungi oleh anak-anak zaman sekarang.

"Kalau ditutup anak tidak akan bisa mengakses judi online, karena seperti apapun melakukan pembinaan oleh guru dan sekolahan kami bina, tapi akses masuk judi online tidak ditutup sama saja tidak ada hasilnya," ucapnya.

Tak hanya itu, dia meminta kepada orang tua untuk selalu mengawasi anaknya ketika bermain dengan gawainya.

Menurutnya orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam masa perkembangan anaknya

"Seharusnya pendidikan tidak hanya guru saja yang bertangung jawab, orang tua juga bertangung jawab Ketika di rumah itu kami tidak bisa lagi mengawasi anak itu," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa jika anak sudah terpengaruh game online maupun judi online membuat anak tidak giat untuk belajar.

"Kalau siswa ini sebelum mengakses judi online mereka baik rajin berangkat, setelah kecanduan game online dan judi online ini ada yang ditemukan tentunya mulai terjadi penurunan konsentrasi belajar. Di dalam kelas suka melamun ketika dipanggil guru, ternyata mereka berandai judi online," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved