Pilpres 2024
DEEP Apresiasi Gerakan Mahasiswa di Acara Sumpah Pemuda 2.0 Jadi Momentum Bangun Demokrasi Indonesia
Gerakan intelektual muda di acara Sumpah Pemuda 2.0 diapresiasi oleh Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nur Hayati
TRIBUN-PANTURA.COM - Gerakan intelektual muda di acara Sumpah Pemuda 2.0 diapresiasi oleh Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Neni Nur Hayati. Menurutnya, gerakan intelektual muda di acara Sumpah Pemuda 2.0 ini merupakan momentum yang baik untuk membangun demokrasi di Indonesia.
“Keberanian dan kekritisan anak muda saat ini saya kira menjadi momentum yang baik dalam membangun demokrasi indonesia semakin lebih sehat lagi. Sebab selama ini komunikasi antara pemimpin dengan yang dipimpin itu masih bersifat monolog dan komunikasi satu arah,” kata Neni saat berbincang hari ini (23/11).
Demokrasi hari ini disinyalir sedang tidak baik-baik saja. Dugaan pembajakan konstitusi, oligarki politik, minimnya etika maupun legitimasi, mencederai demokrasi. Pakar hukum, tokoh nasional turun tangan, melakukan berbagai gerakan dan gugatan, untuk menjaga marwah demokrasi dan reformasi. Maka gerakan anak muda, seperti yang dilakukan sejumlah Ketua BEM Universitas ternama di Indonesia adalah penting dan menginspirasi.
“Ini saya kira langkah baik untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan. Anak anak muda sangat peka terhadap kondisi dan permasalahan bangsa yang terjadi,” tegas Neni.
Baca juga: Wakil Ketua TPN Bagas Adhadirgha: Ganjar-Mahfud Prioritaskan Sektor Usaha bagi Pemuda
Anak muda, kata Neni, tidak abai terhadap kondisi bangsa. Mereka mengetahui carut-marut kondisi demokrasi kita dan mau bergerak. Dalam kuesioner yang dilakukan oleh DEEP Indonesia yang melibatkan 1500 responden, 86 persen diantara mereka menyatakan ikut berpartisipasi dalam politik dengan berbagai macam cara sesuai dengan fokus dan keterampilan masing-masing dan diantara mereka juga siap datang ke TPS pada 14 Februari 2024.
Meski begitu, anak muda menyadari menyadari bahwa ruang partisipasi itu juga belum optimal di Indonesia. “Karena hari ini para aktor politik baru hanya sebatas mengkapitalisasi anak-anak muda tetapi suaranya belum didengar secara serius,“ ungkap Neni.
Peluang terjadinya intimidasi, intervensi besar sekali terjadi. Contohnya, keluarga dari Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang sempat mendapatkan ancaman, sehingga Melki harus pulang ke kampung halamannya.
Sebelumnya, Gabungan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus mendeklarasikan Sumpah Pemuda 2.0 di Gedung Joang '45, Jakarta. Deklarasi dipimpin Ketua BEM UI Melki Sedek Huang, Ketua BEM Unpad Haikal Febrian Syah, Sekjen SEMA Paramadina Afiq Naufal, Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor, dan mahasiswa Unnes Fajar Rahmat Sidik. (***Vincent***)
Baca juga: Peringatan Sumpah Pemuda, Jaringan Perempuan Nusantara Serukan Pemilu 2024, Jujur, Adil dan Damai
Pleno Rekapitulasi KPU, Berapa Perolehan Suara Prabowo, Ganjar dan Anies di Jateng |
![]() |
---|
Pemungutan Suara Pilpres di TPS 15 Desa Penarukan Kabupaten Tegal Diulang, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Hitung Suara Sementara KPU Kota Tegal, Prabowo-Gibran Unggul dengan Perolehan 49,95 Persen |
![]() |
---|
Viral, Surat Suara Pilpres Sudah Tercoblos Paslon 02 di TPS 01 Desa Lemahduwur Tegal |
![]() |
---|
Anies-Muhaimin Hanya Peroleh 6 Suara di TPS Tempat Gibran Mencoblos, Ganjar-Mahfud 53 Suara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.