Berita Semarang
Calon Wakil Walikota Mas Wawan Gagas Program Sabuk Semarang Atasi Banjir dan Rob
Dirut PDAM Indramayu, Ady Setiawan, bertekad untuk mengabdikan diri di Kota Semarang dengan mendaftar sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Semarang.
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Dirut PDAM Indramayu, Dr. H. Ady Setiawan, ST, SH, MH, MM, MT, bertekad untuk mengabdikan diri di Kota Semarang dengan mendaftar sebagai bakal calon Wakil Walikota melalui DPC PKB Kota Semarang.
Ady Setiawan yang akrab disapa Mas Wawan itu memiliki program Sabuk Semarang untuk mengatasi persoalan banjir dan rob yang setiap tahun melanda Ibu Kota Jawa Tengah.
"Saya sudah ada rancangan untuk mengatasi persoalan air dan banjir di Kota Semarang, yakni dengan infrastruktur dan kultur. Secara garis besarnya, harus ada Sabuk Semarang yang bekerja untuk melancarkan air dari hulu ke hilir," kata Mas Wawan, dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).
Mas Wawan memiliki pengalaman yang cukup lama di bidang penanganan air. Ia pernah menjabat sebagai Direktur PDAM Grobogan, Direktur Utama PDAM Jember, dan PDAM Indramayu hingga sekarang.
Tak hanya pengalaman kerja, Mas Wawan juga mendalami keilmuan yang fokus pada masalah air. Berbekal pengalaman kerja dan keilmuannya tersebut, tak dipungkiri sosok dan pemikirannya sangat dibutuhkan untuk menata Kota Semarang.
"Persoalan banjir dan rob, menjadi salah satu tugas utama saya jika kelak dipercaya dan diberi amanah menjadi Wakil Wali Kota Semarang," tegasnya.
Mas Wawan memaparkan, program Sabuk Semarang nantinya dibangun di daerah-daerah yang mengelilingi Kota Semarang mulai dari Tembalang, kemudian Pedurungan, Genuk, Semarang Utara, Semarang Barat, Tugu, Mangkang, Ngalian, Mijen, Gunungpati lalu kembali lagi ke Tembalang.
"Semua harus kita periksa as built drawing-nya (gambar rekam akhir) ataupun kondisi tata salurannya. Jadi hulu hilirnya air mengalirnya kemana, level drainase seperti apa? harus kita bongkar semua," jelasnya.
Untuk daerah tengah kota, lanjutnya, harus diberlakukan cross drain sehingga saluran-saluran yang mampet dan membuat air menggenangi jalan, bisa mengalir ke saluran di kanan dan kirinya.
Selain membenahi masalah banjir dan rob, Mas Wawan juga berkomitmen menggerakkan UMKM-UMKM di Kota Semarang dengan nilai-nilai juang santri yang dikemas menjadi Santripreneur.
Mas Wawan menuturkan, pasca Covid-19 laju pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang agak melambat, bahkan di bawah 6 persen.
"Harus kita kerjakan bareng-bareng secara guyub, kita tingkatkan dan rembuk bersama. Pemberdayaan UMKM dengan nilai-nilai juang santri atau santripreneur yang saya maksudkan adalah berdagang dengan jujur, berdagang dengan akomodatif dan tidak melakukan monopoli," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.