Hari Jadi Kabupaten Tegal

RSUD dr Soeselo Gelar Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Tegal

RSUD dr Soeselo mengadakan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit.

Tribunpantura.com/Desta Leila Kartika
Foto bersama dengan peserta operasi gratis bibir sumbing dan langit-langit. 

Mengingat antusias masyarakat yang luar biasa dan jumlahnya yang cukup banyak, maka Guntur berharap kegiatan Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit bisa menjadi agenda rutin tidak hanya setahun sekali saja. 

Hal itu, karena melihat kasus bibir sumbing yang memang cukup banyak terjadi. 

"Sebenarnya ada 43 orang yang mengikuti bakti sosial operasi bibir sumbing dan Langit-langit, tapi ada tiga orang yang tertunda karena kondisi tubuh yang kurang fit batuk, pilek, panas, sehingga berisiko. Mungkin nanti yang tertunda diikutkan pada periode berikutnya," terang Guntur. 

Dokter yang menangani kegiatan bakti sosial operasi bibir sumbing, berasal dari Dokter Spesialis Bedah Plastik, kemudian dibantu dokter anestesi, dan lain-lain yang merupakan rekanan dari Smile Train Indonesia. 

Namun dari RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal juga tetap menyiapkan tim untuk membantu proses operasi. 

Nantinya pasca operasi, semisal ada keluhan atau hal lainnya semisal kontrol bisa datang ke RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal. 

"Gratis, tidak dipungut biaya apapun. Malah tadi dapat bingkisan seperti sembako, tas sekolah, dan lain-lain. Kalau di kami, kegiatan Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit bekerja sama dengan Smile Train Indonesia baru yang pertama kali," ujarnya. 

Sementara itu, Country Manager Smile Train Indonesia Desi Larasati, mengungkapkan tren peserta yang mengikuti kegiatan Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing dan Langit-langit di Kabupaten Tegal setiap tahunnya mengalami peningkatan. 

Seperti pada tahun 2023 lalu pasien sekitar 20 orang saja, sedangkan pada tahun 2024 ini meningkat sebanyak 40 orang. 

Desi menyebut, fasilitas yang disediakan RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal cukup lengkap dan menunjang kegiatan. 

Selain tim dokter yang didatangkan langsung oleh Smile Train Indonesia, dan pastinya memiliki pengalaman operasi pasien bibir sumbing, kegiatan bakti sosial kali ini juga ditunjang fasilitas ruang operasi yang memenuhi standar alat-alat yang dibutuhkan. 

"Kalau untuk di Indonesia, kami setiap tahun kurang lebih 8.000 sampai 8.500 tindakan operasi bibir sumbing. Sedangkan ketika dihitung sejak tahun 2002 sampai Maret 2022, maka kami sudah melakukan 100 ribu operasi bibir sumbing. Sehingga estimasi sampai tahun 2024 ini sudah 128 ribuan operasi bibir sumbing," terang Desi. 

Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud, menyampaikan Universal Health Coverage (UHC), sebagai salah satu capaian dalam bidang kesehatan yang menyentuh hajat hidup orang banyak, merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan, baik upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau. 

Sementara saat ini, UHC di Kabupaten Tegal sebesar 96,99 persen dari target sebesar 98 persen. 

Namun dibalik kemajuan tersebut, masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan bersama, salah satunya adalah masalah kesehatan terkait kelainan bawaan labioskizis atau bibir sumbing.

Halaman
123
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved