Berita Semarang
Disdik Kota Semarang Akan Evaluasi Sekolah yang Kuota Siswa Tak Terpenuhi di PPDB
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang akan mengevaluasi beberapa sekolah dasar (SD) yang memiliki jumlah peserta didik di bawah daya tampung.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang akan mengevaluasi beberapa sekolah dasar (SD) yang memiliki jumlah peserta didik di bawah daya tampung. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Semarang 2024.
Berdasarkan data di laman https://ppd.semarangkota.go.id/, beberapa SD menunjukkan jumlah siswa yang diterima jauh di bawah kuota yang disediakan.
Contohnya, SDN Petompon 03 hanya menerima 5 siswa dari kuota 28 siswa, dan SDN Petompon 01 hanya menerima 28 siswa dari kuota 58 siswa.
Kondisi serupa juga terjadi di SDN Gunungpati 01 yang hanya menerima 5 siswa dari kuota 28 siswa, dan SDN Candi 03 yang hanya menerima 15 siswa dari kuota 28 siswa.
Di wilayah Barusari, SDN Barusari 01 hanya menerima 23 siswa dari kuota 56 siswa, dan SDN Barusari 02 hanya menerima 20 siswa dari kuota 28 siswa.
Menanggapi hal ini, Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh.
"Kami akan evaluasi. Kalau pendaftar sangat sedikit, time series selalu seperti itu kami evaluasi. Ini sudah kami sampaikan ke wali kota," jelas Bambang, Rabu (3/7/2024).
Bambang menjelaskan bahwa di wilayah dengan pendaftar sedikit, kemungkinan akan dilakukan merger sekolah. Sedangkan, di wilayah dengan pendaftar membludak, perlu kebijakan seperti penambahan rombel baru.
Sekretaris Disdik Kota Semarang, Erwan Rachmat, menegaskan bahwa tidak akan ada PPDB tahap kedua dan PPDB offline untuk menambah siswa yang masih kurang dari daya tampung.
"PPDB hanya satu kali. Kalau ada yang masih kosong, kami analisis evaluasinya bagaimana, siapa yang menggantikan. Kita tidak bisa memaksa dari jauh untuk mengisi," ujarnya.
Erwan menambahkan bahwa pihaknya tidak mempermasalahkan kekurangan satu atau dua siswa di sebuah sekolah. Hal tersebut tidak akan mengganggu proses pembelajaran, bahkan justru meningkatkan kualitasnya.
"SD kan satu rombel maksimal 28 siswa. Kalau kurangnya dua atau tiga tidak masalah, pembelajaran justru semakin meningkat," ucapnya.
Disdik Kota Semarang akan terus memantau dan mengevaluasi situasi PPDB di Kota Semarang. Diharapkan dengan langkah-langkah ini, distribusi siswa di SD dapat lebih merata dan optimal, serta kualitas pendidikan di Kota Semarang dapat terus ditingkatkan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.