Berita Batang

Tragisnya SDN Kauman 3 Batang, Hanya Dapat 5 Siswa Baru di Tahun Ajaran 2024/2025

Tahun ajaran baru 2024/2025 sejumlah sekolah negeri di Kabupaten Batang mendapat sedikit siswa baru.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Dina Indriani
Potret SDN Kauman 03 Batang di Hari Pertama Masuk Sekolah hanya ada 5 siswa, Senin (22/7/2024). 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Tahun ajaran baru 2024/2025 sejumlah sekolah negeri di Kabupaten Batang mendapat sedikit siswa baru.

Satu di antaranya di SDN Kauman 03 Batang, yang mana hanya ada 5 siswa.

3 siswa dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 dan 2 siswa merupakan pindahan.

"Untuk tahun ajaran 2024/2025 kelas 3 hanya 3 murid baru, kemudian karena ada pindahan 2 jadi dapat 5 murid, lebih sedikit atau menurun dari tahun lalu yaitu 11 murid baru," tutur Plt Kepala SDN Kauman 3, Sugita, Senin (22/7/2024).

Sugita mengatakan upaya untuk menarik siswa baru pun sudah dilakukan oleh pihak sekolah di antaranya dengan mengundang KB / TK terdekat dan sosialisasi mengenalkan sekolah.

"Usaha kami sudah mengundang TK terdekat, kami kenalkan sekolah ini, dengan harapan bisa melanjutkan ke sekolah ini, tapi realisasinya hanya ada 3 murid yang mendaftar," ujarnya.

Sugita juga menyebut ada beberapa penyebab sekolahnya hanya mendapatkan siswa sedikit, yaitu lingkungan dan orang tua yang lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya di sekolah swasta.

Sugita mengungkapkan bahwa SDN Kauman 3 adalah sekolah merger dari SDN Kauman 3 dan 4.

"Kendalanya lingkungannya cuma sedikit, paling sebelah barat SD, kalau yang sebelah timur lapangan kebanyakan anaknya masuk ke sekolah swasta yang ada di Alun-alun Batang."

"Kalau dulu paling banyak dari sebelah utara Pantura, berhubung sudah banyak SD dan kekhawatiran orang tua menyebrang jalan besar sehingga peminat kesini cuman sekitar barat SD," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo mengakui ada beberapa SD yang kekurangan siswa.

Meski demikian, Bambang meminta sekolah tetap menerima berapapun siswa yang didapatkan serta wajib mengajar.

"Prinsipnya satu murid wajib tetap mengajar, sambil kami mencari solusi, solusi terdekat ada merger, tapi merger tidak menyelesaikan masalah karena apa, suatu saat ke depan atau tahun berikutnya pasti akan banyak siswa lagi, mungkin di fase ini yang punya anak kecil sedikit," ujarnya.

Bambang menyampaikan pihaknya memang menekankan setiap satu desa atau kelurahan harus ada satu SD hal itu untuk mengantisipasi ke depan jika tiba-tiba ada ledakan penduduk.

Di sisi lain, Bambang juga meminta setiap sekolah lebih berinovasi agar menarik peminat saat PPDB.

"Saya sering ngomong ke Kepala Sekolah SD maupun SMP, untuk berlomba dalam kebaikan artinya negeri jangan sampai kalah dengan swasta dalam hal baik ya ini, sehingga orangtua sudah bisa menilai anakku sekolah dimana SD negeri bagus swasta juga bagus yang penting mindset orang tua," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved