Berita Pekalongan
Guru BK SMAN 3 Kota Pekalongan Lecehkan Puluhan Siswi, Tanya Warna Celana Dalam Hingga Ukuran Bra
Puluhan siswi di SMAN 3 Kota Pekalongan diduga dilecehkan seorang guru Bimbingan Konseling (BK).
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Puluhan siswi di SMAN 3 Kota Pekalongan diduga dilecehkan seorang guru Bimbingan Konseling (BK).
Hal ini dikatakan NS korban menceritakan, bahwa ia sudah tiga kali menjadi korban pelecehan oleh guru BK tersebut.
Modusnya, oknum guru tersebut memanggil para siswi secara bergiliran ke ruang BK dengan alasan wawancara terkait kesehatan sekolah dan pencegahan kenakalan remaja.
Namun, pertanyaan yang diajukan sering kali menyimpang dari tujuan tersebut.
"Pertanyaannya sangat pribadi, seperti mengetahui siswi tersebut sudah pernah ciuman, tanya warna celana dalam, dan bra ukuran berapa."
"Bahkan, ada teman saya yang disuruh buka baju. Jika tidak buka baju, guru tersebut tidak tahu ada bekas apa saja di dalamnya," kata NS, Selasa (1/10/2024).
Baca juga: Dibubarkan Polisi, Belasan Gangster di Semarang Kini Tinggal Nama
Tidak hanya itu, beberapa siswi juga mengaku pernah diancam oleh guru tersebut untuk tidak melaporkan kejadian tersebut, dengan ancaman informasi pribadi mereka akan disebarluaskan ke guru-guru yang lain.
"Kejadiannya itu saat saya duduk kelasa 11, dan sekarang sudah kelas 12. Saya sendiri sudah tiga kali dipanggil, namun yang kedua tidak saya menemuinya," ucapnya.
NS mengungkapkan, sekitar 30 siswi yang sudah dipanggil oleh guru tersebut dan semuanya cewek.
"Kalau anak yang sudah dipanggil ada sekitar 30 sampai 40-an anak," ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan oleh NR, ia sudah 5 kali dipanggil oleh guru tersebut, dan modusnya sama yaitu terkait kesehatan sekolah, pencegahan kenakalan remaja, dan seks bebas.
"Kalau manggil anak-anak ke ruangan itu, dalam keadaan kantor BK sepi. Ditanyain terkait kenakalan remaja, dan ketika ditanyai hanya saya dan guru tersebut. Lalu, pintu kantor dikunci."
"Di ruangan tersebut sekitar 1 jam, ditanyain pernah ciuman, ukuran bra, nonton video porno, pernah melakukan masturbasi sendirian intinya guru tersebut menanyai pribadinya," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Tegal Raih Peringkat 4 Terbaik Anugerah Layanan Investasi dari Kementerian Investasi
Jika tidak menurutinya, mengancam akan menyebarkan informasi tersebut ke guru-guru yang lain.
"Saya takut dan hanya menangis, dan ucapan tersebut sudah dilakukan sejak saya kelas 10 hingga kelas 11," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.