Pilgub Jateng
Survei Litbang Kompas, Elektabilitas Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin Bersaing Ketat di Pilkada Jateng
Elektabilitas dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah bersaing ketat berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas.
TRIBUN-PANTURA.COM - Elektabilitas dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah bersaing ketat.
Berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Paslon Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi mengungguli Paslon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.
Survei Litbang Kompas dilakukan pada tanggal 15 Oktober-20 Oktober 2024.
Berdasar hasil survei, pasangan Andika-Hendi memperoleh elektabilitas 28,8 persen, sementara Luthfi-Yasin memperoleh elektabilitas 28,1 persen.
Dengan hasil tersebut, elektabilitas kedua pasangan calon gubernur ini bisa dikatakan seimbang.
"Hasil survei, elektabilitas kedua pasangan calon berimbang," kata Peneliti Litbang Kompas M Toto Suryaningtyas, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/11/2024).
Baca juga: Gagasan Hendrar Prihadi dan Taj Yasin Soal TPP ASN Hingga Korupsi dalam Debat Perdana Pilgub Jateng
Toto mengungkapkan, dalam survei itu, ada 1 persen responden yang tidak memilih kedua pasangan calon.
Selain itu, sebanyak 43,1 persen responden menyatakan masih belum menentukan pilihan atau tidak tahu akan mendukung siapa.
Ia mengungkapkan beberapa faktor yang menyebabkan tingginya angka pemilih yang belum menentukan pilihan.
Sebanyak 42,9 persen responden menyatakan masih menunggu proses kampanye dan atau debat Pilkada Jateng selesai.
Hal ini menunjukkan bahwa kampanye dan debat publik akan menjadi momen penting dalam menentukan arah suara publik Jawa Tengah menjelang hari pemilihan.
Baca juga: Gema PS dan Omah Tani Nyatakan Dukungan ke Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng, Singgung Soal Pupuk
"Orang kan masih nunggu kan, memang mereka selama ini sudah dikenali sama Ahmad Luthfi, tapi kayaknya belum mantep banget."
"Karena tadinya mereka pikir (Luthfi) bareng Kaesang toh, tapi ternyata enggak," ujar dia.
Selain itu, ada 11,6 persen responden yang masih menunggu rekomendasi atau saran dari orang-orang yang mereka percayai.
Sebanyak 4,1 persen lainnya belum cukup mengetahui latar belakang atau rekam jejak kedua pasangan calon.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.