Pilwakot Tegal
Debat Publik Kedua, Cawalkot Tegal Faruq dan Edy Soroti Pembangunan Infrastruktur yang Belum Merata
Tiga Cawalkot Tegal menyampaikan pandangan tentang program untuk sarana ramah anak-anak, difabel, dan masyarakat lanjut usia (lansia).
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Tiga calon Wali Kota Tegal menyampaikan pandangan tentang program untuk sarana ramah anak-anak, difabel, dan masyarakat lanjut usia (lansia) dalam Debat Publik kedua di Hotel Bahari Inn Tegal, Rabu (13/11/2024).
Pertanyaan tersebut didapatkan oleh calon Wali Kota Tegal nomor urut 3, Faruq Ibnul Haqi.
Dalam jawabannya, Faruq mengatakan, pasangan Faruq-Ashim tidak hanya akan membangun infrastruktur ramah lingkungan, tetapi juga ramah anak dan lansia.
Ia mendapatkan fakta yang sangat disayangkan, jika di kepemimpinan sebelumnya banyak ruang yang belum ramah lingkungan dan tidak ramah lansia.
"Contoh banyak bangunan yang tidak memiliki Ram. Bagaimana keadaan infrastruktur bisa menjawab kebutuhan difabel dan ramah lingkungan," katanya.
Baca juga: Dapat Nomor Urut 3 di Pilwakot Tegal, Ini Makna Filosofinya Bagi Paslon Faruq-Ashim
Faruq juga menyoroti, belum meratanya pembangunan pendestrian atau trotoar di wilayah Margadana, Tegal Barat, dan Tegal Selatan.
"Kami berkomitmen akan meratakan pembangunan dan membangun sarana infrastruktur yang terintegrasi," ujarnya.
Belum meratanya pembangunan juga disampaikan oleh Calon Wali Kota Tegal nomor urut 1, Edy Suripno.
Edy mengatakan, ada pembagian wilayah di Kota Tegal sejak 1988.
Tetapi ada dua kecamatan yang belum mendapatkan pembangunan secara merata, yaitu Kecamatan Margadana dan Tegal Selatan.
Ia menilai, dalam pembangunan harus melihat urgensinya.
"Tingkat urgensi harus diukur, Kecamatan Tegal Selatan kawasan sentral ekonomi baru. Sedangkan Margadana kawasan perumahan untuk anak muda," ujarnya.
Baca juga: Begini Upaya Paslon Faruq-Ashim Kembangkan UMKM Jika Menang Pilkada Kota Tegal
Calon Wali Kota Tegal nomor urut 2, Dedy Yon Supriyono mengatakan, istilah Ram bangunan kurang tepat.
Pihaknya juga merasa pembangunan sudah merata di masa kepemimpinannya, termasuk di Kecamatan Tegal Selatan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.