Berita Blora

Ratusan Kasus PMK Ditemukan di Blora, Begini Gejalanya, Peternak Diimbau Waspada

DP4 Kabupaten Blora mencatat adanya ratusan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi di wilayah tersebut.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: m zaenal arifin
TribunPantura.com/Muhammad Yunan Setiawan
Ilustrasi - Petugas melakukan penyuntikan vaksin PMK terhadap ternak sapi. Saat ini ditemukan ratusan kasus PMK di Kabupaten Blora. 

TRIBUN-PANTURA.COM, BLORA – Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora mencatat adanya ratusan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi di wilayah tersebut.

Hingga awal Januari 2025, terdapat 100 kasus ternak sapi terpapar PMK, tersebar di beberapa kecamatan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Blora, Rasmiyana, mengungkapkan bahwa kasus PMK ini meningkat seiring dengan datangnya musim penghujan.

“Catatan kasus PMK yang sudah kita himpun dari beberapa petugas di masing-masing kecamatan, yang sudah terlaporkan itu ada 100 ternak sapi yang terpapar. Itu data Desember 2024 sampai awal 2025 ini,” ujarnya, Jumat (3/1/2025).

Dari total ternak yang terpapar, sekitar 2-5 persen sapi tidak dapat diselamatkan.

Baca juga: Gua Terawang Ecopark, Destinasi Wisata Alami di Blora, Tawarkan Keindahan Stalaktit Ratusan Tahun

Menurut Rasmiyana, kematian sapi tersebut disebabkan oleh keterlambatan penanganan atau kurangnya perawatan yang tepat dari peternak.

“Kondisinya mungkin tidak ditangani petugas, atau peternak tidak mengikuti saran-saran dari petugas, karena memang butuh perawatan ekstra untuk sapi-sapi yang terpapar PMK ini,” jelasnya.

Kasus PMK terbanyak ditemukan di Kecamatan Kunduran, Ngawen, Randublatung, dan Kedungtuban.

Petugas lapangan terus berupaya memberikan edukasi kepada para peternak agar mengenali gejala PMK pada sapi mereka, seperti demam tinggi, air liur berlebih, luka pada kuku, dan penurunan nafsu makan.

“Kita selalu mengingatkan peternak, untuk secepat mungkin melaporkan apabila ternaknya bergejala PMK. Dengan laporan cepat, kami bisa segera menangani dan meningkatkan peluang ternak untuk sembuh,” tambah Rasmiyana.

Baca juga: Detik-detik Panggung Pengajian Gus Iqdam di Blora Ambruk, Personel Hadrah Berlarian Selamatkan Diri

DP4 Blora juga mengimbau para peternak untuk lebih waspada, terutama saat musim penghujan, karena kondisi tersebut meningkatkan risiko penyebaran penyakit.

Dengan kolaborasi antara peternak dan petugas kesehatan hewan, diharapkan kasus PMK dapat ditekan, sehingga kerugian peternak dapat diminimalkan. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved