Berita Pekalongan

Penanganan Banjir Rob di Sungai Bremi-Meduri, Pemkot Pekalongan Ajukan Anggaran Rp 1,4 Triliun

Beberapa kelurahan di Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, masih menjadi salah satu wilayah yang rawan terdampak banjir akibat curah hujan tinggi.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Dok/Kominfo Kota Pekalongan
WALI KOTA PEKALONGAN - Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, saat dimintai keterangan oleh wartawan, Senin (3/2/2025). Aaf, sapaannya, mengusulkan anggaran Rp 1,4 triliun ke pemerintah pusat untuk penanganan banjir rob di Sungai Bremi-Meduri. (Kominfo Kota Pekalongan) 

TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Beberapa kelurahan Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan seperti Kelurahan Pasirkratonkramat, dan Tirto masih menjadi salah satu wilayah yang rawan terdampak banjir akibat curah hujan tinggi, dan menyebabkan meluapnya air Sungai Bremi-Meduri ke pemukiman warga setempat.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan saat ini tengah berupaya mengajukan anggaran ke Kementerian PUPR untuk proyek penanganan banjir dan rob di sepanjang Sungai Bremi-Meduri agar bisa diprioritaskan.

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan bahwa tiga hari yang lalu, dirinya bersama anggota DPR RI Dapil X, Rizal Bawazier sudah berkunjung ke Kementerian PUPR untuk bersama-sama mengusulkan anggaran penanganan Sungai Bremi-Meduri Kota Pekalongan senilai Rp 1,4 triliun agar bisa segera dilakukan.

"Adapun penanganan Sungai Bremi-Meduri yang kami usulkan berupa, normalisasi dan peninggian tanggul di sepanjang sungai tersebut. Sebab, di aliran sungai tersebut belum tertangani."

"Sehingga, masih rawan terjadi banjir di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat terutama Kelurahan Tirto dan Pasirkratonkramat," ungkap Mas Aaf, sapaan akrabnya Wali Kota Pekalongan, Senin (3/2/2025).

Baca juga: Rizal Bawazier Akan Kawal Proyek Penanganan Banjir dan Rob Pekalongan Senilai Rp 1,4 Triliun

Menurutnya, peninggian tanggul ditargetkan bisa ditambah 1 meter atau sama seperti tanggul yang ada di Sungai Lodji Kecamatan Pekalongan Utara dan Sungai Banger Kecamatan Pekalongan Timur yang sudah lebih dulu tertangani.

"Kalau di Sungai Bremi-Meduri belum ada penanganan, maka ketika intensitas hujan tinggi, air sungai penuh maka akan limpas juga ke pemukiman warga," ujarnya.

Aaf mengungkapkan, walaupun di wilayah itu sudah ada pompa-pompa akan tetapi kurang maksimal untuk operasionalnya.

"Mudah-mudahan, usulan kami ke pemerintah pusat bisa segera disetujui untuk dibantu penanganannya, sehingga proyek penanganan Sungai Bremi-Meduri itu nantinya bisa menuntaskan masalah banjir dan rob di Kota Pekalongan," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved