Berita Batang

Jelang Operasi Ketupat Candi 2025, Kakorlantas Soroti Kerusakan Jalan Pantura Batang

Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho melakukan pengecekan langsung terhadap jalur jalan nasional dari Semarang hingga Batang pada Jumat (7/2/2025).

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Dina Indriani
CEK JALAN PANTURA - Kakorlantas Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho saat mengecek kondisi jalan di Pantura Batang yang dipenuhi lubang, Jumat (7/2/2025). Pengecekan tersebut sebagai persiapan Operasi Ketupat Candi 2025. (Tribun Pantura/Dina Indriani) 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Brigjen Pol Agus Suryo Nugroho melakukan pengecekan langsung terhadap jalur jalan nasional dari Semarang hingga Batang pada Jumat (7/2/2025).

Dalam penelusuran tersebut, Brigjen Agus menyoroti kondisi jalan Pantura Batang yang mengalami kerusakan parah, dengan banyaknya lubang di sepanjang jalur tersebut.

"Jalan tol bagus ya, tapi ada beberapa jalan yang rusak di Pantura. Hari ini, dari Semarang sampai Batang, kondisinya cukup parah, banyak sekali jalan berlubang," ujar Brigjen Agus di sela-sela pengecekan jalan berlubang di Pantura Batang.

Kondisi jalan yang rusak ini, menurutnya, berpotensi mengganggu kelancaran Operasi Ketupat Candi 2025, terutama saat penerapan sistem one way saat arus mudik dan balik.

"Dengan beban yang ada di jalan nasional, kerusakan jalan ini sangat berisiko. Jika tidak segera diperbaiki, bisa berbahaya bagi pengguna jalan, memicu kecelakaan, dan memperlambat arus lalu lintas," tambahnya.

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Kota Batang Digenjot, Penanganan Banjir Jadi Prioritas

Faktor penyebab kerusakan jalan ini turut diperparah oleh cuaca ekstrem dan hujan deras yang melanda kawasan tersebut.

Selain itu, Brigjen Agus juga menyoroti masalah Over Dimensi dan Over Load (ODOL), yang menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan jalan.

Ia mengingatkan bahwa truk dengan muatan berlebih akan ditilang, sementara truk dengan dimensi berlebih dapat dikenakan sanksi lebih berat.

“ODOL adalah kejahatan lalu lintas, bukan hanya pelanggaran biasa. Truk dengan bak yang diperbesar akan kami tindak,” tegas Brigjen Agus.

Saat ini, pihak kepolisian dan instansi terkait terus melakukan pengecekan kesiapan jalur untuk arus mudik dan balik.

Baca juga: Habiskan Rp 17 Miliar, Tiga Jembatan di Batang Akhirnya Diresmikan, Diantaranya Jembatan Suromadu

Brigjen Agus memastikan bahwa keselamatan pengguna jalan menjadi prioritas utama, baik di jalan tol, jalan nasional, maupun jalur alternatif.

"Negara harus hadir memastikan jalan yang dilalui aman dan nyaman untuk semua pengguna jalan," pungkasnya.

Kondisi jalan yang rusak ini semakin mendesak untuk segera diperbaiki agar tidak membahayakan pengguna jalan menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2025. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved