Arus Mudik dan Balik 2025

Tol Solo-Yogya Akan Difungsikan untuk Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025, Dibuka Mulai 20 Maret Ini

Dirlantas Polda Jawa Tengah mengungkapkan bahwa ruas Jalan Tol Solo-Yogya akan difungsikan untuk arus mudik dan arus balik selama Lebaran 2025.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
HUMAS ADHI
TOL SOLO-YOGYA - Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo (Solo-Jogja) segmen Klaten-Prambanan. Polda Jateng akan memfungsikan Jalan Tol Solo-Yogya untuk arus mudik dan arus balik selama Lebaran 2025. (Dok) 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG – Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Sonny Irawan mengungkapkan bahwa ruas Jalan Tol Solo-Yogya akan difungsikan untuk arus mudik dan arus balik selama Lebaran 2025.

Ruas jalan tol yang difungsikan meliputi Gerbang Tol Polanharjo, Klaten (ruas Kartasura-Klaten), Prambanan hingga Tamanmartani Kabupaten Sleman dengan panjang sekitar 37,8 kilometer.

"Ruas jalan tol tersebut belum difungsikan pada Lebaran tahun 2024. Namun, sempat diuji coba pada saat mudik Natal dan Tahun Baru kemarin," kata Sonny saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Kamis (13/3/2025) malam.

Jalur tersebut difungsikan untuk menerima limpahan arus kendaraan dari selatan Yogyakarta menuju ke Kota Semarang dan sebaliknya.

Rencananya, jalur itu akan dibuka mulai 20 Maret 2025.

"Berdasarkan komunikasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), tanggal 20 Maret akan dioperasikan," terangnya.

1 Juta Kendaraan Diprediksi Masuk Jawa Tengah

Sonny menambahkan bahwa selama arus mudik dan balik, pihaknya akan berfokus pada jalur prioritas. Jalur prioritas utama adalah jalur tol, prioritas kedua adalah jalur pantai utara (Pantura), dan ketiga adalah jalur selatan.

Jalur tol terbagi menjadi tiga kluster, yakni kluster Pejagan Kabupaten Brebes, Kalikangkung Kota Semarang, dan Tol Solo-Yogya.

Berdasarkan data dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, diprediksi sebanyak 2,18 juta kendaraan akan meninggalkan Jakarta selama periode arus mudik Lebaran 2025.

Angka ini mengalami kenaikan 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, kendaraan yang masuk ke Gerbang Tol Cikampek Utama mencapai 66 persen atau sekitar 1.438.800 kendaraan.

Dari jumlah tersebut, 70 persen atau sekitar 1.007.160 kendaraan diperkirakan masuk ke Jawa Tengah melalui jalur Trans Jawa.

"Sebanyak 70 persen dari kendaraan yang masuk ke Cikampek Utama akan menuju ke Trans Jawa lewat Pejagan dan Kalikangkung," ujar Sonny.

Antisipasi Sumbu Tiga dan Rest Area

Menghadapi potensi 1 juta kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah melalui jalur tol, Sonny mengumpulkan seluruh pengelola rest area di Jalan Tol Jateng yang berjumlah 24 pengelola.

"Kami meminta kepada pengelola agar ketika kapasitas parkir mencapai 70-80 persen, segera ditutup dan pemudik dialihkan ke rest area berikutnya," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved