UMKM

Melihat Sagon Bubuk Yang-Ti, Jajanan Jadul yang Jadi Primadona Saat Lebaran di Tegal

Di Kabupaten Tegal, khususnya Slawi, Sagon Bubuk Yang-Ti “Makanan Tempoe Doeloe” menjadi pilihan utama para pecinta kuliner tradisional.

Tribunpantura.com/Desta Leila Kartika
TUNJUKKAN PRODUK - Pemilik usaha Putri Rahayu bernama Suci Rahayu, menunjukkan produk unggulan yang paling laris saat momen lebaran yaitu Sagon Bubuk Yang-Ti, berlokasi di rumahnya yang juga sebagai tempat produksi di Desa Kalisapu, RT 07/RW 09, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, pada Senin (17/3/2025). Momen lebaran tahun 2025 ini, Suci Rahayu menuturkan rata-rata memproduksi 50 toples per hari, sedangkan ketika hari biasa pesanan setengahnya atau 25 toples per hari. (TRIBUN PANTURA/DESTA LEILA KARTIKA) 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Menjelang Idul Fitri 1446 H/2025, masyarakat mulai mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut tamu dan keluarga yang berkunjung.

Selain hidangan khas Lebaran seperti opor ayam dan ketupat, aneka jajanan lebaran juga menjadi bagian penting dalam perayaan.

Salah satu camilan tradisional yang tetap eksis hingga kini adalah sagon kelapa bubuk.

Di Kabupaten Tegal, khususnya Slawi, Sagon Bubuk Yang-Ti “Makanan Tempoe Doeloe” menjadi pilihan utama para pecinta kuliner tradisional.

Produk ini merupakan inovasi dari Suci Rahayu, pemilik usaha UMKM Putri Rahayu, yang telah menjalankan bisnisnya sejak 2021.

Sagon Bubuk, Jajanan Jadul yang Tetap Diminati

Meskipun dikenal sebagai jajanan tempo dulu, sagon bubuk masih memiliki banyak peminat dan bahkan menjadi sajian wajib di banyak rumah saat Lebaran.

“Alasan saya memilih usaha sagon bubuk karena di Kabupaten Tegal masih jarang yang membuatnya."

"Saya juga ingin mempertahankan resep keluarga yang diwariskan ibu saya,” ungkap Suci Rahayu saat ditemui di rumah produksinya, Senin (17/3/2025) lalu.

Menjelang Ramadan dan Idul Fitri, permintaan terhadap Sagon Bubuk Yang-Ti meningkat pesat.

“Sebelum puasa saja pesanan sudah mulai berdatangan dari reseller maupun pembeli perorangan."

"Saat Lebaran, produksi bisa mencapai 50 toples per hari, sedangkan di hari biasa hanya sekitar 25 toples,” jelasnya.

Dari Produksi Rumahan ke Pasar Nasional

Berawal dari produksi skala kecil dan pemasaran di koperasi, kini Sagon Bubuk Yang-Ti telah merambah pasar yang lebih luas.

Produk ini tersedia di berbagai retail, rumah makan, toko roti, hingga rest area jalan tol.

Pengiriman juga sudah menjangkau kota-kota besar seperti Magelang dan Semarang.

Harga Sagon Bubuk Yang-Ti cukup terjangkau, yakni Rp 37.500 untuk ukuran 500 gram dalam toples, Rp 17.000 untuk ukuran 250 gram dalam kemasan pouch, dan Rp 20.000 untuk ukuran 250 gram dalam toples.

Rahasia Kelezatan Sagon Bubuk

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved