UMKM
Melihat Sagon Bubuk Yang-Ti, Jajanan Jadul yang Jadi Primadona Saat Lebaran di Tegal
Di Kabupaten Tegal, khususnya Slawi, Sagon Bubuk Yang-Ti “Makanan Tempoe Doeloe” menjadi pilihan utama para pecinta kuliner tradisional.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
Suci Rahayu menjelaskan bahwa rahasia utama kelezatan sagon bubuk terletak pada proses penyangraian kelapa yang harus dilakukan selama satu jam tanpa henti agar hasilnya matang sempurna.
“Jika kelapa masih basah, kualitas sagon tidak tahan lama dan bisa cepat tengik,” ujarnya.
Selain sagon bubuk, rumah produksi Putri Rahayu juga membuat berbagai jajanan tradisional lainnya seperti piktul (keripik jintul), keripik tahu, biji ketapang, dan jagung mekar.
Namun, Suci tetap mempertahankan keaslian Sagon Bubuk Yang-Ti dengan tidak menambahkan varian rasa lain.
Bagi masyarakat Tegal, sagon bubuk bukan sekadar camilan, melainkan bagian dari tradisi Lebaran.
“Kalau Lebaran tanpa sagon rasanya kurang lengkap. Tidak hanya orang tua, anak-anak muda pun suka karena rasanya gurih dan manis,” tutup Suci Rahayu.
Dengan meningkatnya minat terhadap jajanan tradisional, Sagon Bubuk Yang-Ti membuktikan bahwa warisan kuliner Nusantara tetap memiliki tempat di hati masyarakat, terutama saat momen istimewa seperti Lebaran. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.