UMKM

Kisah Inspiratif Kasnali, Perajin Shuttlecock Asal Tegal yang Sukses Tembus Pasar Nasional

Simak kisah inspiratif Kasnali, perajin shuttlecock asal Tegal, yang sukses menembus pasar nasional dengan merek Kasuki.

Tribunpantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
TUNJUKKAN PRODUK - Kasnali menunjukkan produk shuttlecock buatannya di rumahnya RT 04 RW 01 Desa Lawatan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Senin (17/3/2025). Shuttlecock buatannya bermerek Kasuki. (Tribun Jateng/ Fajar Bahruddin Achmad) 

"Dari gabus, bulu ikut spek internasional. Termasuk berat, kecepatan dan semuanya, spek internasional," katanya.

Tantangan Bahan Baku dan Peran KUR

Selama 15 tahun mengembangkan usahanya, Kasnali menghadapi tantangan utama, yakni fluktuasi harga bahan baku bulu mentok.

Karena stok lokal terbatas, ia terpaksa menggunakan bulu impor yang harganya bisa mencapai Rp 9,5 juta per dus.

Meski demikian, ia tetap mempertahankan kualitas dengan standar internasional.

Kasnali pun terus berkembang berkat dukungan KUR. Ia telah mengambil pinjaman hingga Rp 100 juta untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

Menurut Mantri BRI Unit Dukuhturi, Adi Wuryanto, mayoritas perajin shuttlecock di Desa Lawatan memanfaatkan KUR karena angsurannya ringan, sehingga sangat membantu usaha kecil seperti Kasnali.

Kini, shuttlecock Kasuki tidak hanya menjadi kebanggaan Desa Lawatan, tetapi juga telah menembus pasar nasional.

Dengan kerja keras dan inovasi, Kasnali membuktikan bahwa industri rumahan pun bisa sukses bersaing di kancah yang lebih luas. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved