UMKM
Kisah Inspiratif Kasnali, Perajin Shuttlecock Asal Tegal yang Sukses Tembus Pasar Nasional
Simak kisah inspiratif Kasnali, perajin shuttlecock asal Tegal, yang sukses menembus pasar nasional dengan merek Kasuki.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m zaenal arifin
"Dari gabus, bulu ikut spek internasional. Termasuk berat, kecepatan dan semuanya, spek internasional," katanya.
Tantangan Bahan Baku dan Peran KUR
Selama 15 tahun mengembangkan usahanya, Kasnali menghadapi tantangan utama, yakni fluktuasi harga bahan baku bulu mentok.
Karena stok lokal terbatas, ia terpaksa menggunakan bulu impor yang harganya bisa mencapai Rp 9,5 juta per dus.
Meski demikian, ia tetap mempertahankan kualitas dengan standar internasional.
Kasnali pun terus berkembang berkat dukungan KUR. Ia telah mengambil pinjaman hingga Rp 100 juta untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Menurut Mantri BRI Unit Dukuhturi, Adi Wuryanto, mayoritas perajin shuttlecock di Desa Lawatan memanfaatkan KUR karena angsurannya ringan, sehingga sangat membantu usaha kecil seperti Kasnali.
Kini, shuttlecock Kasuki tidak hanya menjadi kebanggaan Desa Lawatan, tetapi juga telah menembus pasar nasional.
Dengan kerja keras dan inovasi, Kasnali membuktikan bahwa industri rumahan pun bisa sukses bersaing di kancah yang lebih luas. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.